Asisten PM Israel Dinyatakan Positif Virus Corona COVID-19

Sebagai tindakan pencegahan, mereka mengatakan Netanyahu dijadwalkan untuk menjalani tes Virus Corona pada Selasa. Tes sebelumnya, pada 15 Maret, dengan hasil premier negatif.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Mar 2020, 17:58 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu memberi sambutan saat peresmian Kedubes Guatemala di Yerusalem, Rabu (16/5). Netanyahu menyebut peresmian tersebut adalah tepat karena Guatemala menjadi negara kedua yang mengakui Israel pada 1948. (Ronen Zvulun/Pool via AP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Seorang asisten Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 setelah melakukan tes. Namun, pihak Israel membantah jika Benjamin Netanyahu memiliki risiko infeksi yang sama, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (30/3/2020).

Sebagai tindakan pencegahan, mereka mengatakan Netanyahu dijadwalkan untuk menjalani tes Virus Corona pada Selasa 31 Maret. Tes sebelumnya, pada 15 Maret, dengan hasil premier negatif.

Peraturan Kementerian Kesehatan Israel umumnya mensyaratkan isolasi diri 14 hari untuk siapa pun yang dianggap dekat dengan seseorang yang positif Virus Corona COVID-19.

Media Israel telah mengatakan ajudan itu hadir pada sesi parlemen pekan lalu yang dihadiri oleh Netanyahu dan juga anggota parlemen. Sehingga, keberadaan PM Israel dinyatakan rentan positif virus.

"Penilaian awal adalah bahwa tidak perlu bagi PM untuk mengisolasi diri karena dia tidak berhubungan dekat dengan sang ajudan kala iti, juga tidak bertemu dengan dia," kata seorang pejabat Israel.

Israel telah melaporkan 4.347 kasus dan 15 kematian. Dengan peringatan Kementerian Kesehatan jumlah bisa meningkat hingga ribuan orang.

Pejabat Israel itu mengatakan Netanyahu telah mengikuti saran medis dan mengadakan sebagian besar pertemuan melalui konferensi video.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Minta Oposisi Bersatu Lawan Virus Corona

PM Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan peta Timur Tengah saat diskusi panel di Konferensi Keamanan Munich (18/2). Netanyahu menyatakan Israel bisa bertindak langsung melawan Iran. (AFP/ MSC Munich Security Conference / Lennart Preiss)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan darurat guna menghadapi krisis Virus Corona.

Ia menawarkan sebuah jalan keluar dari kemacetan yang telah melumpuhkan sistem politik sepanjang tahun lalu.

Netanyahu menawarkan hal itu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

Kata Netanyahu, virus itu tidak membedakan antara Yahudi dan non-Yahudi, atau antara politik kiri dan kanan.

"Saya serukan pembentukan ini sekarang, malahan malam ini, dari sebuah pemerintahan darurat nasional," katanya.

"Ini merupakan pemerintahan darurat untuk kurun terbatas. Bersama-sama, kita akan berjuang untuk menyelamatkan nyawa warga," ditambahkannya. Netanyahu menegaskanpolitik harus dikesampingkan dulu.

Pesaing utamanya, mantan panglima militer Benny Gantz, mengatakan, dia siap untuk membahas kemungkinan pemerintahan persatuan nasional, dan partainya akan melakukan "segala-galanya dalam batas kekuasaan kami untuk mengupayakan langkah maju."

Bahasa bersahabat dari kedua belah pihak ini menandai perubahan tajam setelah berbulan-bulan pertikaian sengit dan retorika bermusuhan di tengah-tengah pemilihan yang hasilnya tidak pasti awal bulan ini.

Israel cukup terlindungi dari wabah virus corona, meskipun sejauh ini telah menemukan 100 kasus. Namun angka ini mulai naik lagi dalam hari-hari terakhir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya