Erick Thohir: 4,7 Juta Masker Buatan BUMN Bakal Tersedia di Pasar Mulai 31 Maret

Menteri BUMN Erick Thohir menjamin ketersediaan alat kesehatan dari BUMN untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19, salah satunya masker.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Mar 2020, 14:00 WIB
Pemilik Satria Muda, Erick Thohir, memberikan sambutan saat peluncuran film 25 tahun Satria Muda di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/11). Peluncuran ini dalam rangka peringatan hari jadi SM yang ke-25 tahun. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjamin ketersediaan alat kesehatan dari BUMN untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19, salah satunya masker.

Dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (20/3/2020), Erick memastikan pada 31 Maret mendatang, 4,7 juta masker produksi dalam negeri akan didistribusikan ke masyarakat.

"BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan yang diperlukan yang kita bisa, contohnya itu 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker," kata Erick.

Jumlah masker tersebut diproduksi oleh BUMN. Namun, Erick enggan menyebut darimana bahan baku tersebut berasal.

"Kalau bahan baku, saya nggak mau terbuka, nanti shortage, pokoknya kita dapat sumber bahan baku supaya bisa produksi," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Obat-obatan Juga Mencukupi

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memimpin pertemuan sembilan perwakilan partai pendukung koalisi ke kediaman pribadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin (8/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tak hanya itu, ketersediaan obat juga dipastikan dalam kapasitas yang mencukupi. Nantinya, obat tersebut dapat dikonsumsi oleh hingga 60 ribu pasien.

Lebih lanjut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, CSR BUMN untuk saat ini memang akan difokuskan untuk memastikan kesehatan masyarakat terjamin, melalui pengadaan obat, masker, APD dan lainnya.

"Saya rasa, kita harus tetap sesuai arahan Presiden kalau kita harus fokus di kesehatan, social safety dan bagaimana kelanjutan daya beli masyarakat berkaitan dengan dunia usaha. Ini salah satu langkah yang kami tempuh," katanya mengakhiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya