RS Unair Kekurangan Alat pelindung Diri untuk Tangani Pasien Covid-19

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menangani pasien Covid-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Mar 2020, 12:30 WIB
masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

Liputan6.com, Surabaya Ketua Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya dr Prastuti Asta Wulaningrum mengakui bahwa pihaknya kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menangani pasien Covid-19.

Menyikapi hal itu, dia meminta kerja sama dari rumah sakit lain terutama rumah sakit rujukan pemerintah untuk berbagi ilmu terkait penanganan pasien Covid - 19.

"Mungkin kita bisa membagikan ilmu selama menjalankan posko Covid - 19 ini. Mereka mungkin bisa mengirimkan reagen untuk melihat bagaimana gejalanya. Misalnya rumah sakit lain saling sharing informasi," tuturnya, Kamis (19/3/2020).

Ia melanjutkan, saat ini RSUA merawat beberapa pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Pasien ODP yang kami rawat ada satu orang, sementara yang PDP ada dua orang. Yang sudah pulang sekitar beberapa gelombang. Pertama ada 10 dan berkurang lagi," ujarnya

Menurut Prastuti pihaknya kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menangani pasien Covid - 19 yang tengah dirawat.

"Seperti AD selalu habis. Kalau pemerintah bantu APD ya alhamdulillah," kata Prastuti di Surabaya, Kamis.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hanya cukup 2 hari

Penumpang mengenakan masker dan kantong makanan plastik sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19 setelah mendarat di bandara internasional Hong Kong (19/3/2020). Covid-19 yang menginfeksi lebih dari 200.000 orang terus menimbulkan kekhawatiran. (AFP/Anthony Wallace)

Dia mengungkapkan, APD yang dipunyai RSUA hanya dapat bertahan hingga dua hari. Sementara untuk pelindung mata dan masker N95 hanya cukup tiga hari

"Kami bisa bertahan sampai dua harian untuk penggunaan AD. Sementara untuk pelindung mata, masker N95 cukup untuk tiga hari," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya