Kemendikbud: Pelaksanaan UN SMK Berjalan Lancar di Tengah Pandemi Covid-19

UN tingkat SMK tetap dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia dengan memperhatikan protokol kesehatan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 19 Mar 2020, 09:15 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud menyebut, pelaksanaan Ujian Nasional (UN), baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Ajaran 2019/2020 di beberapa provinsi secara umum berjalan lancar dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Pelaksaan ujian nasional (UN) sampai saat ini di beberapa daerah yang melaksanakan, kami melihat berjalan baik dan pelaksana di daerah pun menerapkan protokol kesehatan," kata Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (19/3/2020).

Protokol kesehatan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19) pada satuan pendidikan, dan informasi lainnya dari Kementerian Kesehatan, serta Protokol Operasional Standar (POS) Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berupa Surat Edaran Nomor 0114/SDAR/BSNP/III/2020.

Kepala Sekolah SMKN 3 Sorong, Umar Singgih menjelaskan, bahwa sekolahnya menerapkan protokol yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku panitia penyelenggara UN tingkat pusat.

"Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan BSNP walaupun anak-anak merasa peraturan ini sedikit merepotkan mereka, tapi kami meyakinkan mereka bahwa ini demi kesehatan mereka sendiri. Jadi anak-anak masih tetap semangat untuk melanjutkan sampai hari terakhir," terangnya.

Dijelaskan Kepsek Umar, protokol yang dijalankan antara lain teknisi menyemprotkan disinfektan setiap pergantian sesi di meja, bangku dan perangkat papan ketik komputer, mengganti jabat tangan dengan melipat tangan di dada, serta wajib mencuci tangan menggunakan sabun bagi setiap orang di sekolah.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Didik Wardaya mengatakan bahwa pelaksanaan UN tahun ini berbeda karena adanya penyebaran Covid-19.

"Teknis pelaksanaan berbeda dengan sebelumnya karena harus ada tambahan cuci tangan, pembersihan tempat ujian, dan sebagainya," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sekolah di Yogyakarta Tetap Masuk

Murid Sekolah Dasar (SD) mendapatkan pemeriksaan suhu tubuh di Jakarta Nanyang School (JNY) di BSD, Tangerang Selatan, Selasa (3/3/2020). Sebelum masuk area sekolah, seluruh siswa wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Disampaikan Didik, proses belajar mengajar di jenjang SMA dan SMK DI Yogyakarta tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Penekanan kepada kedisiplinan dalam menjaga kebersihan diri, ketersediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan dengan sabun untuk seluruh warga sekolah, meningkatkan frekuensi pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun di semua satuan pendidikan, menangguhkan terlebih dahulu kegiatan sekolah yang melibatkan orang banyak atau kegiatan di luar lokasi sekolah, dan memastikan kepada orang tua siswa agar siswa langsung pulang ke sekolah setelah jam pulang sekolah," pungkas Didik.

Diketahui, Ujian Nasional pada jenjang SMK dilaksanakan pada 16 sampai dengan 19 Maret 2020 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya