Ini Riwayat Perjalanan Pasien Terjangkit Covid-19 di Samarinda

Pasien terjangkit Covid-19 di Kota Samarinda dipastikan tidak berinteraksi dengan orang lain selain anak dan istrinya.

oleh Abdul Jalil diperbarui 18 Mar 2020, 22:38 WIB
Gubernur Kaltim memastikan pasien terjangkit Covid-19 di Kota Samarinda tidak berinteraksi dengan orang lain. (foto: liputan6.com/ Abdul Jalil)

Liputan6.com, Samarinda - Satu pasien terjangkit Covid-19 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) diketahui baru pulang dari sebuah seminar di Kota Bogor, Jawa Barat. Pasien ini kemudian mengetahui jika salah satu peserta seminar diisolasi di rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.

Gubernur Kaltim Isran Noor menjelaskan kronologi perjalanan pasien terjangkit hingga sampai di Kota Samarinda. Pasien tersebut berangkat ke Kota Bogor untuk mengikuti sebuah seminar.

“Setelah pulang dari pertemuan di Bogor, sempat melakukan kunjungan ke Jakarta untuk beberapa saat,” kata Isran Noor dalam konferensi pers, Rabu (18/03/2020) malam.

Sampai di Samarinda, tambah Isran, pasien ini langsung menuju Kota Bontang untuk urusan keluarga. Gubernur Isran memastikan pasien tidak kontak dengan orang lain selama di kota itu.

“Di Bontang pasien melakukan kegiatan keluarga. Keluarganya sudah tidak ada. Dia hanya ziarah,” katanya.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi M Ishak menjelaskan, dari hasil pelacakan perjalanan pasien terjangkit ke Kota Bontang, tidak ada interaksi dengan orang lain. Pasien berangkat bersama istri dan seorang anak dengan menggunakan mobil pribadi.

“Setelah sampai kembali di Samarinda, pasien ini lalu membaca pengumuman di grup whatsapp jika ada salah satu peserta yang diisolasi karena Covid-19 di Solo,” kata Andi.

Pasien, sebut Andi, lalu melapor ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda melalui sambungan telepon 112. Laporan itu langsung direspon dengan penjemputan dan saat itu juga masuk ruang isolasi Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.

2 dari 3 halaman

Pasien Dipastikan Tak Berinteraksi Dengan Orang Lain

Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia saat memberikan keterangan pers.

Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia memastikan pasien terjangkit Covid-19 tidak berinteraksi dengan orang lain setelah kembali ke Kaltim. Dia menyebut pasien ini sangat kooperatif sejak pelaporan.

“Teman-temannya yang sama-sama acara di Bogor sudah memberitahukan bahwa ada salah satu teman mereka yang ikut acara itu diisolasi. Sehingga pasien itu sudah memakai masker dan melakukan isolasi di rumah secara mandiri,” papar Osa.

Dinas Kesehatan Kota Samarinda, setelah menelusuri, memastikan pasien ini hanya di rumah saja sejak datang dan selalu memakai masker. Pasien terjangkit kemudian menghubungi 112 dan langsung dijemput untuk diisolasi.

Dalam pelaporannya, pasien sudah menyebutkan telah berinteraksi dengan pasien yang diisolasi di Kota Solo. Mendapat laporan itu, proses penjemputan dilakukan sesuai protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Sehingga petugas penjemput menggunakan alat pelindung diri.

 
3 dari 3 halaman

Satu Keluarga Diisolasi

RSUD AW Syahranie Samarinda kini isolasi tiga pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi M Ishak menyebutkan, pasien terjangkit di Samarinda hanya berinteraksi dengan istri dan seorang anaknya. Saat perjalanan ke Kota Bontang, pasien ini ditemani anak dan istrinya.

Pulang dari Kota Bontang itu baru diketahui ada rekan di acara seminar mereka yang terjangkit. Sehingga keduanya ikut dimasukkan ke dalam Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dan harus ikut diisolasi.

“Tanggal 8 Maret pulang ke Samarinda dari Bogor dan Jakarta, kemudian tanggal 9 Maret lakukan perjalanan ziarah ke Kota Bontang bersama anak dan istrinya. Dari situ kita pastikan tak ada kontak dengan orang lain,” katanya.

Pemprov Kaltim masih menunggu hasil laboratorium dua pasien PDP ini. Namun kondisi kesehatan ketiganya kini sudah membaik.

Simak juga video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya