Langkah Cepat Pemkot Antisipasi Kelangkaan Masker di Makassar

Pemkot Makassar memastikan akan mencabut izin pedagang yang menjual masker dengan harga mahal.

oleh Fauzan diperbarui 03 Mar 2020, 15:30 WIB
Penjabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Samad Suhaeb (Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua warga Depok, Jawa Barat yang positif terjangkit virus corona, penjualan masker disejumlah daerah tiba-tiba meningkat, tidak terkecuali di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sejak Selasa, 2 Maret 2020, penjualan masker di Kota Makassar sudah meningkat yang mengakibatkan langkanya ketersediaan masker baik itu di apotik, di swalayan hingga di minimarket. Pemerintah Kota Makassar pun langsung bertindak cepat untuk menyelidiki penyebab kelangkaan masker tersebut.

"Kami akan lakukan pengecekan. Jangan sampai ada penimbunan masker di Kota Makassar," kata Penjabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Samad Suhaeb di Balai Kota Makassar, Selasa (3/3/2020).

Iqbal memastikan akan memberikan sanksi berat terhadap pedagang-pedagang yang menimbun masker di Kota Makassar. Selain itu ia juga akan terus memantau harga masker agar tidak melonjak secara signifikan. 

"Kalau ada yang jual dengan harga yang sangat mahal, berkali-kali lipat dari harga aslinya kita akan cabut izinnya," terangnya.

Pemerintah Kota Makassar juga telah menyediakan masker gratis di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Daeng. Masker gratis itu dikhususkan bagi warga membutuhkan.  

"Ada masker gratis di setiap Puskesmas. Jadi kalau ada yang batuk dan memiliki gejala sakit langsung saja ke Puskesmas," Iqbal menerangkan.

Saksikan video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Virus Corona Masuk ke Kota Makassar

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Pemerintah Kota Makassar juga bergerak cepat untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Kota Makassar.  Iqbal mengaku bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pihak bandara dan pelabuhan untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus dari luar Kota Makassar.

"Di bandara dan pelabuhan sudah menerapkan scanner system untuk mengukur suhu tubuh di atas 38 derajat. Bila kami temukan langsung kami isolasi," jelas Iqbal.

Pemerintah Kota Makassar juga telah menyiapkan tim gerak cepat untuk memantau situasi di Kota Makassar. Tugas tim tersebut adalah menyelidiki kasus-kasus yang berkaitan dengan gejala virus corona di masyarakat.

"Biar kita bisa terima informasi terbaru setiap hari secara berkala," dia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya