IDI Sebut Indonesia Tak Kena Corona Bukan karena Beriklim Tropis: Thailand Saja Kena

IDI menilai, pernyataan soal virus Corona tersebut merupakan asumsi dan bukan pernyataan ilmiah yang didasarkan pada kerja-kerja ilmiah, seperti penelitian.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 15:16 WIB
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Moh Adib Khumaidi membantah kabar yang menyatakan, virus Corona (Covid-19) tidak bisa hidup pada Iklim Indonesia. Dia menilai, pernyataan tersebut merupakan asumsi dan bukan pernyataan ilmiah yang didasarkan pada kerja-kerja ilmiah, seperti penelitian.

"Saya kira itu masih dalam bentuk asumsi bukan sebuah bentuk penelitian," kata Adib, ditemui di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Menurut dia, jika demikian, negara-negara dengan iklim tropis seperti Indonesia seharusnya tidak terjangkit Covid-19. Sementara di Thailand ditemukan kasus virus Corona.

"Karena Thailand yang memiliki iklim sama dengan Indonesia juga ternyata ada yang positif (Covid-19). Ya kita berharap sampai selesai ini tidak ada Corona di Indonesia," ujar Adib.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, sudah melakukan berbagai upaya dalam penanganan virus Corona. Langkah itu harus terus dilakukan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Perlu Panik

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Terkait kerja Pemerintah tersebut, lanjut Adib, pihaknya menekankan pentingnya peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak khawatir dan panik dalam menghadapi Covid-19.

"Informasi-informasi yang terkait dengan Corona, harus tersampaikan di pintu-pintu masuk negara. Jadi di bandara, pelabuhan harus ada dimana hotline, dimana dia harus kontak kalau dia ada gejala, dimana dia harus bertanya, dimana dia harus melaporkan. Itu saya kira perlu disosialisasikan," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya