Sekda DKI soal Banjir Jakarta: Dinikmati Saja

Sekda DKI Saefullah juga meminta warga tidak gegabah atau buru-buru menuntut Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatannya karena banjir Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2020, 10:28 WIB
Sekda Pemrov DKI Saefullah (Liputan6.com/M Radityo)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta banjir lagi pada Selasa, 25 Februari 2020. Warga pun menjerit, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbuat sesuatu.

Namun, Sekretaris Daerah DKI Saefullah Hidayat justru meminta warga Jakarta menikmati saja banjir yang terjadi hampir setiap musim penghujan.

"Jadi dinikmati saja. Itu soal manajemen air. Tubuh kita 2/3 persen air, sering keluar air. Banyak kepala atau mana. Air mata saja harus ada manajemen," kata Saefullah, Rabu, 26 Februari sore.

Saefullah juga meminta warga tidak gegabah atau buru-buru menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya. Alasannya, masih ada sisa waktu untuk bekerja menanggulangi permasalahan paten banjir Jakarta.

Saefullah juga membela Anies dengan mengatakan Jakarta tidak pernah menetapkan status darurat kendati banjir kerap kali mengepung daratan Ibu Kota. Fakta ini, menurut Saefullah, menunjukkan Pemerintah Provinsi DKI mampu menangani masalah banjir Jakarta.

"Kita tidak pernah menetapkan keadaan darurat. Artinya kita bisa mengelola dan manajemen barokah yang dikeluarkan melalui hujan kita manage dengan baik, semua kita kerjakan," ujar Saefullah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ratusan RW Terendam

Warga melintasi banjir yang merendam kawasan Green Garden, Jakarta Barat, Selasa (25/2/2020). Hujan yang mengguyur kawasan Jakarta membuat kawasan tersebut tergenang banjir setinggi 60-80 cm. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masih ada 142 rukun warga (RW) yang tergenang banjir di Jakarta, Rabu, 26 Februari pagi. Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Muhammad Insyaf, mengatakan wilayah ini terendam banjir sejak Selasa, 25 Februari 2020 setelah Ibu Kota diguyur hujan.

"Terdapat 142 RW (5,2 persen RW di DKI Jakarta) dengan ketinggian banjir maksimal 180 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang," kata Insyaf dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan, dari wilayah terdampak itu, ada 2.788 kepala keluarga atau 9.890 orang yang mengungsi. Ribuan pengungsi ini tersebar di 82 lokasi.

"Curah hujan sangat lebat hingga ekstrem yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan curah hujan tertinggi yang terukur oleh stasiun BMKG sebesar 278 mm/hari," kata Insyaf soal banjir Jakarta.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, jumlah wilayah yang terkena banjir Jakarta menurun pada Selasa sore. Dia menyebut, pada paginya, ada 294 RW yang terendam.

"Jumlah RW yang tergenang ada 294, sore ini masih ada 236 yang tergenang," ujar Anies.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya