Pemilihan Wagub DKI Berlangsung Tertutup, Gerindra: Ada Potensi Politik Uang

Politikus Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik mengkritisi pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang dilakukan secara tertutup.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2020, 15:42 WIB
Muhammad Taufik dari fraksi Partai Gerindra menghadiri rapat paripurna DPRD di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/10/2019). Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta mengumumkan penetapan susunan pimpinan DPRD DKI periode 2019/2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Politikus Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik mengkritisi pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang dilakukan secara tertutup. Menurut dia ada potensi terjadinya politik uang jika pemilihan cawagub dilakukan tertutup.

"Kalau terbuka tidak ada money politic, yang kemungkinan money politic itu tertutup digulung-gulung ditulis-tulis gitu," ujar dia, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Dia menegaskan pihaknya sendiri menginginkan agar pemilihan wagub DKI dilakukan terbuka. "Gerindra maunya terbuka. Berdiri saja. Sah tidak? Sah," tegas dia.

Pemilihan terbuka, lanjut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini, merupakan bentuk tanggung jawab anggota DPRD DKI kepada masyarakat. Masyarakat tentu harus bisa memantau kerja dan langkah politik para wakil mereka.

"Kalau pemilihan umum boleh (pemilihan berlangsung tertutup), karena dia mewakili dirinya. Saya mewakili diri saya. Tapi kalau wagub lewat perwakilan dia itu perwakilan rakyat dia mesti fair dong tunjukin rakyat," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dipertanyakan

Karena itu, dia pun mempertanyakan kenapa pemilihan Wagub DKI dilakukan tertutup.

"Kalau tertutup itu mendekati money politic. Kalau berpikir agak sistematis. Jangan, 'ayo terbuka, ayo tidak boleh money politic', tapi diajak terbuka tidak mau. Maunya tertutup, ya kita mempertanyakan ada apa tertutup?," jelas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya