Saham AirAsia Turun di Tengah Isu Suap

Tony Fernandes melepas jabatannya sebagai CEO AirAsia selama dua bulan.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Feb 2020, 12:32 WIB
Pesawat AirAsia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Saham AirAsia Group Bhd (AAGB) dan AirAsia X Bhd melemah, di tengah laporan dugaan korupsi dan penyuapan yang melanda perusahaan ini, sehubungan dengan pembelian pesawat Airbus.

Melansir laman MalayMail yang mengutip Bernama, Selasa (4/2/2020), saham Grup AirAsia turun enam sen atau 4,69 persen menjadi RM 1,22, di mana 24,07 juta saham berpindah tangan di Bursa Saham Malaysia.

Adapun saham AirAsia X turun setengah sen atau 4,17 persen menjadi 12 sen, dengan 7,89 juta saham ditransaksikan.

Saat ini, eksekutif Datuk Kamarudin Meranun dan CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes telah melepaskan posisinya di perusahaan demi memudahkan penyelidikan.

"Atas rekomendasi, Tharumalingam Kanagalingam telah ditunjuk sebagai penjabat CEO AAGB untuk sementara," jelas bursa Malaysia.

Tony Fernandes melepas jabatannya sebagai CEO AirAsia selama dua bulan. Hal tersebut untuk memberikan kesempatan kepada otoritas setempat melakukan penyelidikan atas tuduhan suap Airbus ke AirAsia sebesar USD 50 juta.

Mengutip straitstimes.com, sebuah komite yang yang terdiri dari anggota non-eksekutif AirAsia akan melakukan penyelidikan atau peninjauan di dalam perusahaan mengenai dugaan suap tersebut.

 

 

 

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bantahan

Bos AirAsia Tony Fernandes (Antaranews.com)

Dalam pernyataannya Tony Fernandes membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh direksi AirAsia.

"Kami tidak akan melakukan tindakan yang akan merugikan perusahaan yang telah kami bangun sepanjang hidup kami," kata Tony Fernandes.

AirAsia mengatakan tidak pernah membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada sponsor Airbus. Namun maskapai ini memastikan akan sepenuhnya bekerja sama dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Laporan berita tentang dugaan korupsi dan penyuapan yang melibatkan eksekutif AirAsia juga mengundang penyelidikan oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Komisi Sekuritas Malaysia mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya juga akan memeriksa apakah AirAsia melanggar hukum sekuritas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya