WNI dari Wuhan Akan Ditangani Militer Setelah Sampai di Batam

Sebanyak 250 warga negara Indonesia (WNI) akan diberangkatkan dari Wuhan ke Indonesia besok pagi, Minggu, 2 Februari 2020 pukul 05.00 waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 21:50 WIB
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 250 warga negara Indonesia (WNI) akan diberangkatkan dari Wuhan ke Indonesia besok pagi, Minggu, 2 Februari 2020 pukul 05.00 waktu setempat.

Berdasarkan rapat koordinasi rencana pemulangan WNI dari Wuhan yang dipimpin Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, keterlibatan kru pesawat Lion Air hanya sampai di Batam. Selebihnya, akan diserahkan ke militer.

Sementara observasi di Natuna bagi kru pesawat akan dilaksanakan selama 2-3 hari. Kesehatan kru pesawat Batik Air akan menjadi tanggungjawab Kakesdam I/BB.

Namun, untuk WNI dari Wuhan, akan dilakukan observasi selama 14 hari.

"Dalam satu hari, lokasi untuk observasi di Natuna akan dikebut untuk menyediakan 1.000 tempat dalam keadaan layak," tulis siaran pers dari Kementerian Kesehatan, Sabtu (1/2/2020).

Sementara saat akan naik pesawat, tidak akan ada pemeriksaan kesehatan bagi WNI. "Seluruh tim tidak perlu keluar dari pesawat," tulis siaran pers tersebut.

Namun, bagi kru yang akan turun dari pesawat di Wuhan maka harus menggunakan alat pelindung diri (APD). WNI juga harus menggunakan pintu belakang saat boarding.

Tempat duduk di pesawat pun akan diatur, yaitu penumpang laki-laki di depan, sementara wanita di bagian belakang. Kecuali, jika keluarga akan dijadikan satu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dipastikan Sehat

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto memastikan bahwa proses screaning dan hearing sudah dilakukan agar WNI yang dipulangkan dari sana sehat.

"Nantinya akan kita lakukan transi observasi sesuai protokol WHO," kata Terawan di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 1 Februari 2020.

Tentu saja, lanjut dia, itu membutuhkan protokol mengobservasi yang sehat, bukan orang yang sakit. Apalagi yang terpapar virus corona.

"Kami akan terus memantau, memeriksa dengn disiplin. Saya yakin, doa dan restu seluruh bangsa Indonesia, semua ini akan kerja dengan baik. Yang menjemput sehat, yang dijemput juga sehat," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya