Sup Kelelawar Jadi Sumber Penyebar Virus Corona, Cek Kata Pakar

Sup kelelawar disebut-sebut sumber penyebar virus corona di Wuhan, intip kata pakar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Jan 2020, 14:00 WIB
Sup kelelawar sebarkan virus corona, intip kata pakar. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sup kelelawar disebut-sebut bisa menyebarkan virus corona baru atau yang dikenal 2019-nCOV. Apalagi beberapa hari lalu viral video seorang wanita Tiongkok yang tengah asyik menikmati makan sup kelelawar di sebuah restoran mewah.

Melansir Mirror, Minggu (26/1/2020), dalam video singkat, wanita--yang tak disebut namanya--memegang kelelawar dengan sumpit besar lalu menggigit sayapnya. Sekilas terlihat wanita itu ragu-ragu melihat hidangan kelelawar yang ada di depannya.

Sang pasangan menyarankan, si wanita makan daging kelelawar yang digigit dari sayap. Sup kelelawar adalah makanan lezat di negara Tiongkok. Hidangan ini termasuk populer di Wuhan, tempat virus corona ditemukan.

"Virus corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati," jelas dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar penyakit infeksi dan tropis, Erni Juwita Nelwan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat.

"Apabila memang sup kelelawar terbukti menyebarkan virus corona, ya bisa saja proses pembuatannya tidak matang."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tetap Risiko Menyebar

Penumpang yang tiba dengan salah satu penerbangan terakhir dari kota Wuhan China berjalan melalui stasiun pemeriksaan kesehatan di bandara Narita di prefektur Chiba, di luar Tokyo (23/1/2020). (AFP Photo/Charly Triballeau)

Erni melanjutkan, harus dipastikan apakah sup kelelawar yang dimakan matang atau tidak.

“Kita harus memastikan apakah supnya matang atau setengah mentah. Kalau sudah direbus, harusnya virus bisa mati,” lanjutnya.

Sementara itu, dokter spesialis anak klinis Darmawan Budi Setyanto menanggapi, walaupun sup kelelawar sudah matang, risiko virus corona terjangkit ke manusia masih ada.

"Virus ini kan bisa ditularkan lewat udara. Artinya, virus bisa menempel di mana saja, terlebih lagi pada koki dan pramusaji yang menyiapkan dan mengantarkan makanan," komentar Darmawan.

“Ketika virus menempel pada piring atau sendok, otomatis bisa berisiko terjangkit pneumonia dari virus corona baru ini."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya