Pulang dari Wuhan, 1 Warga AS Terinfeksi Virus Corona

Pasien yang terinfeksi berusia sekitar 30 tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Jan 2020, 11:29 WIB
ilustrasi Virus

Liputan6.com, Washington DC- Virus Corona yang telah mencapai Amerika Serikat. Seorang warga negeri Paman Sam dikonfirmasi telah terinfeksi virus itu.

The Centers for Disease Control di Amerika Serikat mengatakan, virus yang berasal dari China tersebut menginfeksi seorang warga Amerika Serikat yang tiba di Seattle setelah perjalanannya dari Tiongkok.

Menurut CDC (Centers for Disease Control) , Pasien yang didiagnosis Virus Corona di Amerika Serikat tersebut merupakan seorang pria berusia sekitar 30 tahun. Ia dikabarkan pulang dari Wuhan pada 15 Januari lalu.

Virus ini sebelumnya belum teridentifikasi pada manusia. Namun, para pejabat di China mengonfirmasi adanya virus misterius tersebut.

CNN melaporkan, jumlah pasien meninggal karena virus tersebut telah mencapai hingga 9 orang. 

Virus Corona juga dilaporkan dapat menular antar-manusia, seperti dikutip dari BBC News, Rabu (22/1/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Gejala yang Jelas Terlihat

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Pasien dilaporkan mendapatkan diagnosis dengan adanya riwayat perjalanan dan gejala yang meyakinkan.

CDC juga melanjutkan, diagnosis dikonfirmasi pada 20 Januari lalu berdasarkan pengujian laboratorium terhadap spesimen klinis.

Dalam sebuah pernyataan, pasien juga dikabarkan akan menjalani perawatan di fasilitas medis di negara bagian Washington, tempat di mana ia dirawat karena penyakit itu.

3 dari 3 halaman

Proses Perawatan Berjalan Lancar

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Para pejabat mengatakan bahwa pasien yang berusia sekitar 30 tahun tersebut sedang dalam keadaan yang sangat sehat. Ia dikabarkan bahwa saat ini sedang dalam proses isolasi di sebuah pusat medis di negara bagian.  

Menurut CDC, proses perawatan juga dilaksanakan dengan sangat hati – hati dan dilaporkan tidak memiliki banyak risiko bagi publik, kata mereka.  Setelah mengalami gejala seperti pneumonia, pasien itu dikabarkan menghubungi otoritas kesehatan setempat pada minggu lalu, seperti dikutip dari dari CNBC, Rabu (22/1/2020).

Nancy Messonnier, direktur CDC dari Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernafasan, mengatakan, "Kami bersikap proaktif di semua tingkatan."

"CDC akan bekerja sama dengan departemen kesehatan negara bagian pada rincian perawatan pasien ini," imbuh Nancy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya