FOTO: Rayakan Indahnya Kebudayaan Melanesia dalam Planet Sebuah Lament

Sutradara Garin Nugroho kembali dengan karya terbarunya yang berjudul Planet Sebuah Lament yang mengangkat keindahan budaya Indonesia Timur (Melanesia)

oleh Fery Pradolo diperbarui 17 Jan 2020, 22:58 WIB
Rayakan Indahnya Kebudayaan Melanesia dalam Planet Sebuah Lament
Sutradara Garin Nugroho kembali dengan karya terbarunya yang berjudul Planet Sebuah Lament yang mengangkat keindahan budaya Indonesia Timur (Melanesia)
Pemain mempertunjukkan teater yang menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Teater karya Garin Nugroho merupakan pertunjukan perdana dan menjadi karya pembuka dalam ASIA TOPA. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pemain mempertunjukkan teater yang menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Teater yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation akan ditampilkan hingga 18 Januari 2020. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pemain mempertunjukkan teater yang menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Pertunjukkan ini mengusung perpaduan budaya Indonesia Timur (Melanesia) yang mengambil referensi tablo jalan salib. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pemain mempertunjukkan teater menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Teater karya Garin Nugroho disusun oleh Arts Centre Melbourne untuk Asia TOPA 2020 akan dipentaskan di Jerman dan Belanda. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pemain mempertunjukkan teater yang menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Teater yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation akan ditampilkan hingga 18 Januari 2020. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pemain mempertunjukkan teater yang menggabungkan film, dance, dan lagu berjudul Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Pertunjukkan ini mengusung perpaduan budaya Indonesia Timur (Melanesia) yang mengambil referensi tablo jalan salib. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya