Harga Cabai di Ngawi Bikin 'Ambyar'

Sejak awal tahun, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Ngawi Jawa Timur kian ambyar.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 16:30 WIB
Aktivitas perdagangan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (14/1/2020). Pada musim penghujan tahun ini harga berbagai macam cabai di pasar tersebut meroket dari hanya Rp20 ribu per kilogram naik hampir mencapai Rp80 ribu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya Sejak awal tahun, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Ngawi Jawa Timur terus merangkak. Saat ini komoditas itu telah menembus harga Rp 70.000 per kilogram.

Bukan tanpa alasan harga bahan utama sambal ini semakin bikin kantong menjerit. Menurut Astuti, seorang pedagang sayuran di Pasar Besar Ngawi, harga cabai melonjak karena minimnya pasokan dari pedagang besar dan petani.

“Stok di pasar sedikit, padahal kebutuhan banyak,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (17/1/2020).

Astuti meyebutkan kenaikan harga cabai terjadi di semua jenis cabai. Akan tetapi, kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit yang mencapai Rp 72.000 per kilogram.

Ia mengungkapkan perjalanan kenaikan harga cabai mulai terasa sejak akhir 2019. Ketika itu harga cabai menjadi Rp 30.000 per kilogram, lalu merangkak naik di kisaran harga Rp 40.000 sampai Rp 50.0000 per kilogram.

Kepala UPT Pengelola Pasar Besar Ngawi Nur Indah membenarkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama komoditas cabai. Ia menilai kenaikan harga karena faktor cuaca.

“Cuaca tidak menentu membuat pasokan cabai dan komoditas sayuran lainnya tersendat dan,” tuturnya.

Mesipun demikian, ia berusaha kenaikan harga cabai tidak sampai membuat komoditas ini mengalami kelangkaan di pasar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya