PM Inggris Boris Johnson Yakin Keluarga Kerajaan Dapat Selesaikan Masalah Megxit

Ratu Elizabeth II memberikan restunya kepada Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle untuk mundur dari tugas-tugas kerajaan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 14 Jan 2020, 20:10 WIB
Ratu Elizabeth II mengepit erat tas tangan hitamnya saat menerima kunjungan PM Inggris Boris Johnson di kediamannya. (dok. Instagram @theroyalfamily/https://www.instagram.com/p/B0TasptnU30/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II memberikan restunya kepada Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle untuk mundur dari tugas-tugas kerajaan atau Megxit. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun yakin keluarga kerajaan mampu menyelesaikan masalah mereka.

"Saya penggemar berat, tentunya ratu dan keluarga kerajaan sebagai aset yang sangat luar biasa bagi negara kita," kata Johnson kepada BBC, dikutip Selasa (14/1/2020).

"Saya benar-benar yakin bahwa mereka akan menyelesaikan masalah ini, dan Anda tahu apa yang saya pikirkan, mereka mungkin akan bisa mengatasinya dengan lebih mudah tanpa komentar khusus dari saya tentang ini."

Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle menyatakan mundur dari anggota senior di kerajaan Inggris dan menghabiskan lebih banyak waktu di Amerika Utara, pada Rabu 8 Januari. Pengumuman itu mengejutkan banyak orang, termasuk Ratu Elizabeth II.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ingin Mandiri

Meghan Markle, Pangeran Harry, dan Ratu Elizabeth (Foto: John Stillwell / POOL / AFP)

Setelah mengalami tahun penuh gejolak di mana hubungan dengan media dan kakaknya, William merenggang, Harry mengatakan mereka berharap bisa mandiri secara finansial dan membuat yayasan baru, sambil melanjutkan sebagian tugas kerajaan.

"Setelah beberapa bulan refleksi dan berdiskusi secara internal, kami memilih untuk membuat transisi tahun ini memulai peran progresif baru dalam institusi ini," kata Harry, pewaris takhta urutan keenam, dan mantan aktris Meghan Markle dalam pernyataannya.

Mereka juga ingin menyeimbangkan waktu antara di Inggris dan Amerika Utara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya