Ketua DPRD DKI Sebut Pemprov Tak Cepat Tanggap Hadapi Banjir

Ketua DPRD meminta agar Gubernur DKI Jakarta dapat lebih lebih sigap menghadapi ancaman banjir di Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Jan 2020, 01:07 WIB
Warga dievakuasi menggunakan perahu karet dari salah satu gang di Kawasan Rawajati yang tergenang banjir, Jakarta, Rabu Rabu (1/1/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa sore (31/12/2019) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai Pemprov DKI tidak memiliki memiliki kesiapan dalam menghadapi ancaman banjir, seperti halnya yang terjadi pada awal tahun 2020.

"Banjir kemarin, itu satu situasi kok kayaknya enggak cepat tanggap. Tanggap daruratnya pemerintah daerah enggak terlihat," kata Prasetio di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/1/2020).

Selain itu, dia juga menyebut menemukan adanya alat berat yang tidak berfungsi saat banjir terjadi. Seperti alat akumulator yang digunakan untuk menyedot air.

"Kira-kira pembeliannya November 2019, buat menyedot air, ternyata enggak berfungsi. Ini kan kalau kita (pemda) siap, saya rasa bisa ditanggulangi," ucapnya.

Karena hal itu, dia meminta agar Gubernur DKI Jakarta dapat lebih lebih sigap menghadapi ancaman banjir di Jakarta.

"Cobalah apel siagakan semua alat yang pernah dibeli yang ada di Jakarta. Perlihatkan ke mana barang-barang yang ada," jelas Prasetio.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Banjir Jakarta

Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), hingga ribuan orang harus mengungsi.

Sementara itu, BPBD DKI merilis rekap laporan banjir sementara hari ke-5 banjir Jakarta, Minggu (5/1/2020) hingga pukul 12.00 WIB. Untuk wilayah Jakarta Pusat sudah tidak ada pengungsi.

Untuk Jakarta Utara masih ada 220 jiwa di 3 lokasi pengungsian, Jakarta Barat 2.752 jiwa di 4 lokasi, Jakarta Selatan 393 jiwa di 8 lokasi pengungsian, Jakarta Timur 1.036 jiwa di 6 titik pengungsian.

"Total pengungsi adalah 4401 jiwa dengan 21 titik lokasi pengungsian," tulis Kapusdatin BPBD DKI M. Ridwan dalam keterangannya, Minggu (5/1/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya