Pengacara Novel Beberkan Kejanggalan Penangkapan 2 Tersangka Teror Air Keras

Saor Siagian turut mendampingi pemeriksaan Novel Baswedan di Mapolda Metro Jaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2020, 12:41 WIB
Polisi mengawal tersangka kasus penyiramanan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (28/12/2019). Tersangka berinisial RM dan RB dipindahkan dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Mabes Polri untuk penyidikan lebih lanjut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Senin (6/1/2020). Novel diperiksa sebagai saksi terkait pengembangan kasus penyerangan menggunakan air keras yang menimpa dirinya.

Pengacara Novel Baswedan, Saor Siagian yang turut mendampingi ke Polda Metro mengungkapkan kejanggalan penangkapan dua tersangka penyerangan terhadap kliennya. Apalagi penyerangan itu disebut-sebut bermotif dendam pribadi. Dia pun menyinggung temuan tim pencari fakta bentukan Polri.

"Tim gabungan pencari fakta dibentuk oleh rekan-rekan polisi, di sana ada kepolisian yang handal, ada ahli di sana, ada KPK, ada Kompolnas. Dalam rekomendasi mereka, Novel ini diserang setidaknya (terkait) ada 6 kasus high profile," ucap Saor, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/1).

Saor mengatakan, kejanggalan juga terlihat pada sketsa pelaku yang dibuat polisi berdasarkan keterangan saksi-saksi. Bahkan menurut Novel, tidak ada kemiripan kedua pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sosok yang menyerangnya.

"Dia sendiri juga melihat kok setelah peristiwa itu siapa yang menyerangnya, dan setelah dikonfirmasi dari dua orang ini, menurut daripada Novel Baswedan bahkan dia sendiri tidak ada kemiripannya, misalnya dari sketsa pelaku," tuturnya.

Kejanggalan selanjutnya, ditambahakan oleh Saor, yaitu mengenai profesi dua penyerang Novel Baswedan yang merupakan anggota Polri aktif dan berdinas di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Dari sketsa, pelaku kan tidak pernah mengarah ke teman-teman polisi. Ternyata teman-teman penyidik menetapkan dua tersangka dari kepolisian," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ungkap Motif secara Transparan

Penyidik KPK Novel Baswedan usai menggunjungi gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4). Novel Baswedan selesai menjalani perawatan di rumah sakit Singapura yang kedua hingga kini kasus penyiraman air keras genap satu tahun. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Dia pun mendesak kepolisian mengusut tuntas motif penyerangan terhadap Novel Baswedan secara transparan kepada publik. Sebab, pihaknya menemukan banyak kejanggalan dari perkembangan penanganan kasus teror air keras itu.

"Dia (Novel) belum kenal sama dua orang ini. Waktu diserang kan dia lihat dan berkali-kali Novel Baswedan mengatakan ada keterlibatan jenderal dalam kasus ini. Dia (Novel) saya kira sudah terbuka soal itu. Makannya kita betul-betul ingin mengusut tuntas," kata Saor.

 

Reporter: Tri Yuniwati Lestari

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya