FOTO: [CERITA] Warung Eretan di Ibu Kota

Ketiadaan jembatan yang menjadi akses bagi para pembeli membuat warung-warung di pinggir Kali Mampang ini berinovasi. Dengan tali, laher besi, dan ember, mereka membuat alat sederhana agar tetap bisa melayani para pelanggannya.

oleh Johan Fatzry diperbarui 22 Des 2019, 12:00 WIB
Warung Eretan di Ibu Kota
Ketiadaan jembatan yang menjadi akses bagi para pembeli membuat warung-warung di pinggir Kali Mampang ini berinovasi. Dengan tali, laher besi, dan ember, mereka membuat alat sederhana agar tetap bisa melayani para pelanggannya.
Seorang pembeli menunggu makanannya diantar menggunakan ember pada tali yang membentang di atas Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (merdeka.com/Arie Basuki)
“Mie ayam satu”, teriak pembeli sambil mengangkat telunjuk tangannya di seberang Kali Mampang yang membelah Ibu Kota di antara gedung-gedung bertingkat. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ember yang berada di depan lelaki muda tersebut selanjutnya ditarik pemilik warung melalui laher besi yang menggantung pada tali. (merdeka.com/Arie Basuki)
Tak sampai 5 menit, mie ayam ditambah teh dalam plastik pun sampai di tangan pembeli. Selanjutnya, uang pembayaran sebesar Rp 13.000 ribu ditaruh pada ember tersebut. Transaksi selesai saat penjual menarik kembali ember berisi uang. (merdeka.com/Arie Basuki)
Beragam makanan, minuman dan rokok dijual di warung seberang kali yang berada tepat di belakang hotel bintang lima Four Seasons, wilayah Kampung Kebalen, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Warga lebih sering menyebutnya warung eretan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Enam warung eretan yang dikelola warga Kebalen ini sudah ada sejak 3 tahun lalu. (merdeka.com/Arie Basuki)
Sebelumnya merupakan warung biasa yang ramai dikunjungi pembeli karena adanya jembatan penghubung Kali Mampang. (merdeka.com/Arie Basuki)
Namun sejak jembatan tersebut diambil kembali oleh pemilik proyek gedung, warga akhirnya menarik ember yang tergantung pada tali untuk melayani pembeli. (merdeka.com/Arie Basuki)
Buka mulai pagi hari jam 09.00 hingga malam hari 21.00, pemilik warung mengaku bisa mendapatkan penghasilan 500 ribu hingga satu juta per hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pembelinya kebanyakan pelanggan lama yang bekerja di hotel dan gedung perkantoran sekitar, atau orang yang kebetulan berkunjung ke hotel dan gedung perkantoran. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pemilik warung menarik ember saat melayani pembeli di seberang Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pemilik warung menarik ember saat melayani pembeli di seberang Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya