Penugasan Densus ke Papua Dianggap Mubazir

Penugasan Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 ke Papua, dianggap akan sia-sia. Pasalnya, kepolisian belum menemukan indikasi teror di sana.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jun 2012, 16:19 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Penugasan Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 ke Papua, dianggap akan sia-sia. Pasalnya, kepolisian belum menemukan indikasi teror di sana.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol. Saud Usman Nasution menjelaskan, dalam rangka pengamanan di wilayah Papua, kepolisian membentuk tim khusus dengan melibatkan semua kekuatan yang ada.

Guna mengoptimalkan kerja tim tersebut, imbuh Saud, akan diperbantukan juga tim dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri yang dipimpin Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Pol. Aridono Sukmanto.

"Tim khusus itu juga melibatkan Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), Puslabfor (Pusat Laboratorium dan Forensik), dan BIN (Badan Intelijen Negara). "Tim ini digunakan untuk mengungkap kasus-kasus yang ada di Papua," kata Saud di Jakarta, Senin (18/6).

Dia menegaskan, sepanjang belum ada indikasi teror, maka Densus 88 belum akan dilibatkan karena masih banyak juga tugas-tugas lain yang ditangani oleh kepolisian dengan menggunakan kekuatan Densus 88.

"Kalau sepanjang tim khusus dan Polda Papua di lapangan mampu, ya itu saja silakan. Kalau misalnya kita gunakan Densus buat apa kita gunakan tenaga yang besar kalau berlebihan jadi mubazir, tidak ada kerjaan," jelas Saud.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya