Syarat Isuzu Lahirkan Panther Generasi Tebaru

Terkenal dengan slogan rajanya diesel, Isuzu Panther menjadi salah satu pilihan mobil keluarga di Indonesia sejak era 90-an. Lama tak terdengar kabarnya, mobil pabrikan otomotif Jepang ini nyatanya semakin ditinggalkan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 12 Des 2019, 17:07 WIB
Meredupnya performa Panther di pasar mobil penumpang merupakan imbas dari pergeseran stretegi yang dilakukan perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Terkenal dengan slogan rajanya diesel, Isuzu Panther menjadi salah satu pilihan mobil keluarga di Indonesia sejak era 90-an. Lama tak terdengar kabarnya, mobil pabrikan otomotif Jepang ini nyatanya semakin ditinggalkan.

Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Keiji Takeda mengaku penjualan Panther saat ini hanya berada di angka 300 unit setiap bulan.

"Saat ini masih dijual, masih Euro 2. Sekarang diproduksi di sini. Kalau nanti bagaimana belum tahu. Produksi Panther kira-kira 300 unit per bulan, itu masih kurang banyak," ujarnya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).

Keiji menegaskan untuk adanya perubahan wujud dan mesin, penjualan kendaraan harus berada di angka 3.000 hingga 5.000 setiap bulannya.

"Untuk mengubah mesin dan model paling sedikit 3.000 sampai 5.000 kurang penjualannya. Kalau kita yakin bisa sampai segitu bukan hanya domestik saja tapi bisa juga ekspor, baru kami bisa ganti," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tak Yakin

Saat ini, Isuzu mengaku belum memiliki kenyakinan akan penerimaan pasar terkait Panther, meski sudah mengalami perubahan dari sisi desain dan mesin.

"Belum yakin isuzu, lagi cari kemungkinan, kalau di Indonesia saja masih kurang," tuturnya.

Penjualan generasi ketiga Panther terus merosot. Tahun lalu hanya mengantongi 950 unit saja.

Merosot sebesar 17,2 persen dari perolehan 2017. Isuzu tidak lagi melihat peluang yang besar pada kelas medium MPV.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya