Deretan Bencana Alam di Jabar Sepanjang Januari-November 2019

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan total kejadian bencana alam di Jabar sejak Januari-November 2019, mencapai 1.740 kejadian.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Des 2019, 00:00 WIB
Polisi memeriksa ke lokasi longsor yang berada di area proyek double track kereta api Sukabumi-Bogor di Cigombong, Jawa Barat. (Dok. Pusdalops PB BPBD Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan total kejadian bencana alam di Jabar sejak Januari-November 2019, mencapai 1.740 kejadian.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu menyebutkan, kejadian bencana alam paling menonjol terjadi akibat tanah longsor sebanyak 478 kejadian. Diikuti kebakaran bangunan 357 kejadian, angin puting beliung 368 kejadian, banjir 138 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 385 kejadian dan gempa bumi 14 kejadian.

Bencana alam juga mengakibatkan 93.076 warga terdampak, 32 orang meninggal dunia serta 20.870 rumah terdampak. Rincian rumah terdampak yaitu sebanyak 15.159 unit rumah terendam, 818 rusak berat, 2.130 rusak sedang dan 2.763 rusak ringan.

Menurut Budi, khusus pada November terdapat 182 kejadian bencana. Mulai dari tanah longsor sebanyak 36 kejadian, kebakaran rumah (22), angin puting beliung (86), banjir (7), kebakaran hutan (30), dan satu gempa bumi.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Supriyatno menyatakan pihaknya siap melakukan penanggulangan bencana di wilayah yang terdampak bencana. Bahkan, persiapan sarana prasarana dinilainya sudah dalam keadaan siaga.

"Kami di dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi," kata Supriyatno di Gedung Sate, Selasa (19/11/2019).

Menurutnya, BPBD tingkat kabupaten/kota di Jabar pun telah siap berkolaborasi untuk menangani bencana-bencana yang dikhawatirkan muncul saat musim hujan berlangsung.

"Kesiapsiagaan kami tentunya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan. Untuk BPBD, kami siapkan seluruh logistik dan peralatan serta SDM dalam penanggulangan bencana," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, ancaman bencana tanah bergerak atau tanah longsor masih mendominasi angka musibah yang ada di Jawa Barat, terutama pada musim penghujan seperti saat ini. Tercatat ada 3.000 titik rawan bencana pergerakan tanah yang tersebar di 27 kabupaten dan kota.

"Jawa Barat bagian selatan dan tengah, ada 3.000 titik lokasi rawan pergerakan tanah. Dari Januari 2019 sampai hari ini ada 468 kejadian tanah bergerak," jelasnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya