Mahindra Asal India Berani Terjun di Pasar Otomotif Indonesia, Apa Strateginya?

Mahindra secara langsung tidak akan melawan para raksasa otomotif di Tanah Air asal Jepang dan Cina, yang memang sudah membangun pondasinya di segmen mobil penumpang

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Okt 2019, 06:09 WIB
Mahindra Scorpio (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif Tanah Air masih cukup seksi bagi pabrikan mobil atau motor asal global. Terbukti, setelah jenama asal Cina hadir, yaitu Wuling dan DFSK, kini giliran produsen asal India, Mahindra yang mencoba peruntungannya di pasar nasional. Bahkan, untuk menandai kehadirannya, Mahindra resmi membawa model pikapnya, Scorpio.

Bermain di segmen komersial terlebih dahulu, sepertinya menjadi pilihan cukup tepat. Pasalnya, Mahindra secara langsung tidak akan melawan para raksasa otomotif di Tanah Air asal Jepang dan Cina, yang memang sudah membangun pondasinya di segmen mobil penumpang.

"Kami sadar, di Indonesia banyak afeksi terhadap merek Jepang. Jadi, ada dua hal yang kami akan lakukan. Kami akan fokus pada area yang jadi kekuatan kami," jelas Joydeep Moitra, Head of International Operations, Automotive, Mahindra & Mahindra, saat ditemui di Puncak, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, jika berbicara produk pertama Mahindra, yaitu Scorpio, pihaknya mengklaim kehadirannya akan sangat cocok untuk target konsumen tertentu.

"Kami sebelumnya sudah mengidentifikasi target konsumen yang sangat spesifik, pembeli fleet, perusahaan perkebunan, pertambangan dan lain-lain. Itu yang akan kami tuju," tegasnya.

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Perakitan Lokal

Sementara itu, dengan memulai dari pasar komersial, dan dengan melihat pasar Indonesia yang sangat besar, akan membutuhkan waktu untuk membangun jaringan penjualan dan purna jual. Jadi, selama Mahindra terus mengembangkan pasar dengan meningkatkan pelayanan, pihaknya juga akan tetap mengamati pasar kendaraan penumpang.

" Kami juga harus melihat perakitan lokal, dan itu adalah proyek yang lebih rumit lagi. Saat kami masuk ke pasar kendaraan penumpang, kami harus melakukan perakitan lokal," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya