Sebelum Ditusuk, Sekretaris Pribadi Peringatkan Wiranto Tak Datang ke Pandeglang

Tak disangka, niat baik mantan Panglima ABRI ini justru membawa petaka. Wiranto ditusuk di bagian perut sebelah kiri, oleh terduga teroris.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Okt 2019, 15:08 WIB
Menko Polhukam Wiranto memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini, mengaku sudah mewanti-wanti Wiranto agar tidak menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar di Pandeglang, Banten. Sebab, kegiatan Wiranto sehari sebelumnya di Wamena dinilai cukup menguras tenaga dari fisik pria 72 tahun tersebut.

"Sebagai orang yang menjunjung tinggi komitmen ia tetap meluangkan waktu menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar. Meskipun Sekretaris Pribadinya sempat mengusulkan agar kunjunga diwakilkan saja," kata Agus lewat keterangan pers, Jumat (11/10/2019).

Tak disangka, niat baik mantan Panglima ABRI ini justru membawa petaka. Wiranto ditusuk di bagian perut sebelah kiri, oleh terduga teroris. Walau begitu, Agus yakin Wiranto tetap tegar dan terus memberi yang terbaik untuk negara.

"Totalitas Wiranto tetap stabil, fokus bekerja memberikan yang terbaik sebagai wujud pengabdiannya bagi negeri ini," lanjut dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dioperasi

Sebelumnya, Wiranto diserang dengan tikaman pisau oleh orang tak dikenal, saat menghadiri peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar di Pandeglang, Banten.

Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto bergerak cepat dengan melakukan operasi. Diketahui operasi dilakukan selama dua setengah jam.

Saat ini kondisi Wiranto diketahui berangsur stabil. Namun keterangan sejumlah kerabat yang menjenguk mengatakan Wiranto masih lemas dan butuh istirahat.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya