Dinas LH Bersihkan 322 Meter Kubik Sampah dari Pintu Air Manggarai

Selasa 8 Oktober 2019 malam, Bendung Katulampa maupun Pos Depok sempat mengalami kenaikan tinggi muka air hingga turut membawa sampah kiriman ke Jakarta.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 09 Okt 2019, 10:00 WIB
Sejumlah anak mengumpulkan botol-botol plastik yang tersangkut diantara tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Jumat (26/4). Sampah ini terbawa arus sungai Ciliwung akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya, Kamis (25/4). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membersihkan sampah kiriman di Pintu Air Manggarai, akibat hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya.

Selasa 8 Oktober 2019 malam, Bendung Katulampa maupun Pos Depok sempat mengalami kenaikan tinggi muka air hingga mencapai status Siaga III dan Siaga II. Kenaikan debit air ini turut membawa sampah kiriman ke Jakarta.

"Sejak tadi malam sampah di Pintu Air Manggarai meningkat. Lebih dari 322 meter kubik sampah sudah berhasil diangkat. Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan 7 rit truk sampah typer besar dan 11 rit typer kecil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Jenis sampah yang dibersihkan yakni seperti ranting pohon, plastik, kayu yang berukuran besar dan sampah rumah tangga lainnya.

Andono mengatakan, jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir.

"Kami antisipasi dengan menyiagakan petugas di lokasi tersebut selama 24 jam. Sejak semalam, petugas giat melakukan pengangkatan sampah," ujar Andono.

Selain di Pintu Air Manggarai, petugas bersiaga di Kali Ciliwung BKB Season City. Sejak semalam, petugas berhasil mengangkat sebanyak 72 meter kubik sampah yang lalu dikirim ke TPST Bantargebang.

Petugas dan armada juga disiagakan 24 jam di Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu untuk mengantisipasi tumpukan sampah kiriman. Namun, sampai saat ini lokasi itu masih kondusif.

 

2 dari 2 halaman

Siap Antisipasi

Pemulung bersama sejumlah anak mencari botol-botol plastik yang tersangkut diantara tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Jumat (26/4). Sampah ini terbawa arus sungai Ciliwung akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya, Kamis (25/4). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Andono menambahkan, pihaknya sudah mengantisapasi kesiapan penanganan sampah di musim penghujan dengan menyiagakan satgas. Di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman, ditempatkan petugas untuk memantau perkembangan situasi.

“Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kita siaga 24 jam,” tegasnya.

Personel yang disiagakan dalam satgas penanganan sampah di musim penghujan berkekuatan 4.000 orang dari UPK Badan Air. 

Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 excavator jenis spider, 6 excavator long arm, 20 excavator jenis biasa serta 1 excavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi, dan 12 orang petugas mekanik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya