BMKG: Kemarau Terjadi di Seluruh Wilayah Indonesia

BMKG juga memprediksi, kekeringan banyak terjadi di wilayah Jawa, Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Sep 2019, 14:41 WIB
Warga beraktivitas di sekitar Kanal Banjir Barat (KBB) yang mengalami kekeringan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Musim kemarau yang terjadi di Ibu Kota menyebabkan debit air di KBB berkurang sehingga menimbulkan keretakan tanah di sekitarnya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa saat ini seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Dwikorita mengatakan, umumnya curah hujan pada Dasarian I September 2019 berada pada kriteria rendah. Yakni 0-50 milimeter perdasarian.

"Curah hujan menengah 50-150 milimeter perdasarian terjadi di Aceh, Sumut Sumbar, Kaltara dan Kaltim bag timur," katanya di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Sabtu, (14/9/2019).

Sifat hujan pada dasarian I September 2019, ia melanjutkan, umumnya bersifat bawah normal. Sedangkan sifat hujan atas normal terjadi di Aceh bagian utara, Sumbar selatan, Jatim bagian timur, NTT bagian timur, dan Kaltim bagian tengah.

BMKG juga memprediksi, kekeringan banyak terjadi di wilayah Jawa, Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Musim Hujan Dimulai November

BMKG memprediksi, awal masuk musim hujan diprediksi pada November minggu pertama. Dan menurut peta cuaca yang ditampilkan, pada Desember hampir seluruh wilayah Indonesia memasuki musim hujan.

Sedangkan, untuk musim puncak penghujan, BMKN menyampaikan bahwa setiap daerah berbeda-beda. Namun sebagian besar pada Januari dan Februari.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya