Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya mengkritisi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK selama ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon pimpinan KPK Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya mengatakan indeks persepsi korupsi atau IPK yang dicapai KPK pada periode 2015-2019 hanya naik 1 poin. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon pimpinan KPK Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya akan sedikit melakukan OTT tapi indeks persepsi korupsi naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya mengkritisi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK selama ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon pimpinan KPK Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya mengatakan indeks persepsi korupsi atau IPK yang dicapai KPK pada periode 2015-2019 hanya naik 1 poin. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon pimpinan KPK Roby Arya menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Roby Arya akan sedikit melakukan OTT tapi indeks persepsi korupsi naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)