PLN Berupaya Normalkan Pasokan Listrik di Jayapura

Terkait adanya aksi massa yang terjadi di Jayapura, semua sistem PLN beroperasi secara normal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Agu 2019, 20:13 WIB
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melakukan penormalan pasokan listrik di Jayapura, Papua. PLN memang sengaja memadamkan listrik di wilayah tersebut karena ada penyulang yang terbakar akibat aksi masa. Pemadaman guna menjaga keselamatan pelanggan.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, PLN telah mengirim tim untuk mengecek penyulang yang terbakar sebelum melakukan penormalan pasokan listrik. "Sedang dilakukan oleh petugas PLN untuk upaya penormalan," kata Dwi, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Dwi menambahkan, terkait adanya aksi massa yang terjadi di Jayapura, semua sistem PLN beroperasi secara normal, kecuali penyulang di lokasi yang terbakar saja untuk pengamanan.

"Tepatnya di sekitar kantor Telkom," ujarnya.

Menurut Dwi, PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik di lokasi tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat adanya arus listrik.

"Upaya ini harus dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga kondisi dapat segera kondusif," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Jayapura Kembali Memanas, Massa Bakar Kantor Majelis Rakyat Papua

Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua, dibakar massa yang sedang melakukan aksi demo. Saat ini massa sedang berjalan kaki ke arah Jayapura.

Sebelumnya, juga ada aksi demo susulan menolak rasisme yang dilaksanakan, di kawasan Expo, Waena, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).

Seperti dilansir dari Antara, aksi sempat anarkis sehingga polisi melempar gas air mata. Bahkan massa merusak mobil dinas milik Dandim 1701 Jayapura Letkol Inf Johanes Parinusa.

Saat dikonfirmasi, Johanes membenarkan kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Waena.

Aksi demonstrasi juga membuat situasi kota Jayapura dan sekitarnya mencekam, serta aktifitas masyarakat lumpuh.

Pertokoan dan perkantoran diwilayah Jayapura sejak pukul 12.30 WIT nampak ditutup, termasuk Mal Jayapura yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura.

3 dari 3 halaman

Jayapura Lumpuh

Aksi unjuk rasa dai Manokwari, Papua Barat. (Liputan6.com/Kabarpapua/Katharina Janur)

Di beberapa lokasi nampak massa berkelompok dan melakukan orasi seperti di Jalan Irian yang berada di pusat kota. Nampak massa yang berjumlah sekitar 50-an orang melakukan orasi, sedangkan aparat keamanan bersiaga di sekitarnya.

Beberapa sekolah nampak memulangkan siswanya sejak pukul 09.30 WIT. Aparat keamanan TNI-Polri nampak berjaga jaga di sejumlah kawasan, sedangkan massa pendemo dilaporkan masih berjalan kaki dari sejumlah wilayah termasuk dari Sentani yang saat ini sudah berada di Waena.

Angkutan kota sendiri nampak banyak yang memilih tidak beroperasi.

"Memang kami sengaja tidak beroperasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Supri, salah satu supir angkot jurusan Entrop-Pasir Dua. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya