Kala Pemimpin Dunia Tanya Megawati Soal Ibu Kota Baru: Jawa Akan Tenggelam?

Menurut Megawati Jakarta sudah terlalu ramai. Sehingga memang harus dipindahkan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Agu 2019, 11:27 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Korea Selatan. (Liputan6.com/ Megawati Soekarnoputri)

Liputan6.com, Seoul - Presiden ke-V RI, Megawati Soekarnoputri, didaulat menjadi pembicara di pembukaan DMZ Internasional Forum on the Peace Economy di Seoul, Korea Selatan, Kamis (29/8/2019). Ada hal menarik ketika Mega disinggung para pemimpin dunia mengenai rencana pemindahan Ibu Kota di Jakarta ke Kalimantan Timur.

Pantauan Liputan6.com di tempat kegiatan, Megawati terlihat berbincang dengan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia di ruang tunggu.

Menariknya, meski sama-sama akan menjadi pembicara untuk perdamaian Semenanjung Korea, pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur sempat disinggung. Hal ini berawal, saat Kepala National Research Council for Economics, Humanities and Social Sciences NRC, Korsel, Seong Kyoung Ryung, menanyakan kabar itu. 

Mega mengatakan, bahwa langkah pemerintah untuk memindahkan ibu kota bukan keputusan kemarin sore. Namun, sudah sejak dulu rencana ini terbersit di pemerintah untuk memindahkan ibu kota karena beban yang semakin berat.

"Ini langkah pertama setelah mungkin lebih dari lima tahun untuk membicarakan hal ini sebelum akhirnya diputuskan," kata Megawati yang duduk di antara mantan PM Jepang Yukio Hatoyama dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.

Megawati pun kembali ditanya, apakah salah satu alasan pemindahan karena ancaman Pulau Jawa akan tenggelam? Tentunya Ketua Umum PDIP itu pun menampik kabar tersebut.

"Tentu saja tidak," ujar Megawati sambil tertawa dan diikuti para pemimpin dunia lain.

Menurut dia, Jakarta sudah terlalu ramai. Sehingga memang harus dipindahkan.

"Jakarta sebagai ibu kota negara sekarang crowded dan sehingga diputuskan untuk memindahkan ke Kalimantan Timur. Sepertinya butuh lima tahun untuk pindah ke Kalimantan Timur. Pemindahan itu tidaklah mudah," ungkap Megawati.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Belajar ke Korsel

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat penyerahan KTA PDIP kepada tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi di Jakarta, Selasa (2/4). Sejumlah tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi menyatakan bergabung dengan PDIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mendengar penjelasan itu, Seong menjelaskan bahwa Korsel juga sebenarnya memindahkan pusat pemerintahan sekitar tujuh tahun lalu.

"Bila diperlukan, Pemerintah Indonesia bisa belajar dari pengalaman Korsel," tambah Seong.

Usai para tokoh beramah tamah, acara dimulai dengan sambutan melalui video Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, dilanjutkan Megawati menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu.

Forum Internasional DMZ untuk Ekonomi Damai itu diselenggarakan oleh The Korean Institute for International Economy Policy (KIEP) dan National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC). Tema forum adalah 'ekonomi damai dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan sekitarnya'.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya