Pemprov DKI Bagikan Daging Kurban Olahan, Ketua PBNU: Boleh Saja, Tapi...

Praktik pendistribusian daging kurban dalam bentuk daging olahan juga diterapkan di Arab Saudi. Namun, ada catatan khusus di Arab Saudi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Agu 2019, 10:00 WIB
Petugas Dinas Peternakan dan Pertanian memeriksa selaput lendir sapi kurban yang dijual di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Jawa Barat, Senin (29/7/2019). Pemeriksaan guna menjamin kelayakan dan kesehatan medis hewan kurban untuk dikonsumsi pada Idul Adha mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membagikan daging kurban dalam bentuk masakan, hasil olahan para chef hotel berbintang. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, dalam Islam, tak ada larangan membagikan daging kurban dalam bentuk olahan.

"Boleh-boleh saja," kata Marsudi Syuhud saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Dia mengatakan pendistribusian daging kurban dalam bentuk daging olahan juga diterapkan di Arab Saudi. Namun, ada catatan khusus di Arab Saudi.

Menurut dia, di Arab Saudi jumlah daging kurban berlimpah, sehingga kesulitan saat membagikannya. Mereka pun membagikannya ke negara-negara tetangga.

"Ibaratnya di sana lebih barnyak dagingnya daripada yang konsumsi kan, ketika di situ menumpuk daging banyak dan dibuatlah dendeng misalnya dengan tujuan tetap dibagikan ke fakir miskin yang lokasinya jauh agar tidak busuk," tutur Marsudi.

Sementara di DKI Jakarta, lanjut dia, kasusnya berbeda dari di Arab Saudi. Sebab, jumlah warga miskin masih banyak. Dia menyebut akan lebih baik daging tetap dibagikan dalam bentuk fresh untuk diolah sendiri.

"Ya kalau memang di Jakarta ada kesusahan (membagikan daging) seperti di Saudi tidak apa-apa, tapi kan lebih baik yang fresh," ucap Marsudi.

Meski ada berbagai cara pembagian daging kurban, Marsudi mengatakan inti dari ibadah kurban adalah ibadah sosial untuk membantu warga miskin. "Yang penting untuk membantu orang yang sangat mmebutuhkan," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kebijakan Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan saat peresmian Air Siap Minum di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/4/2019). Fasilitas air siap minum itu diharapkan memberi rasa kenyamanan bagi setiap masyarakat yang memerlukan kebutuhan air minum. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan ada yang istimewa pada penyelenggaraan Dapur Kurban tahun ini. Apabila tahun sebelumnya dibagikan mentah, tahun ini daging kurban dibagikan matang kepada warga.

Tak tanggung-tanggung, DKI menggandeng chef hotel berbintang.

"Dapur Kurban ini dikhususkan bagi masyarakat di perkampungan kumuh dan masyarakat tidak mampu lainnya dengan memberikan bukan lagi daging qurban mentah. Nantinya hidangan daging olahan bergizi siap santap yang diolah oleh Para Chef Hotel Bintang 5 serta prosesnya mengikuti standar yang ditentukan oleh Asosiasi Profesi Kemanan Pangan Indonesia," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat 9 Agustus 2019.

Anies mengaku, ada alasan tersendiri menggandeng para chef tersebut. Selain sudah berpengalaman dalam pengolahan masakan, diharapkan program ini dapat membawa pengalaman istimewa bagi para penerima daging kurban agar mereka merasakan cita rasa masakan hotel berbintang.

"Biasanya chef-chef ini hasil racikannya tidak diragukan nikmatnya dan mungkin hanya dinikmati kalangan atas. Namun kini, chefnya dari hotel berbintang tapi yang merasakan saudara kita kondisi sosial ekonominya yang di bawah," ujar Anies.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya