Jurnalis Liputan6.com Terima Beasiswa Studi Singkat Australia Awards Bidang Digital dan Literasi Media

Jurnalis Liputan6.com terima beasiswa studi singkat Australia Awards bidang Digital dan Literasi Media.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Agu 2019, 20:53 WIB
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox mengucapkan selamat kepada 25 orang yang terpilih dalam program beasiswa Australia Awards Democratic Digital And Media Literacy Short Course 2019. (Liputan6.com/Teddy Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Guna mempromosikan pluralisme dan nilai toleransi, Kedutaan Besar Australia di Jakarta menggelar Australia Awards Democratic Digital And Media Literacy Short Course 2019.

Beasiswa yang diberikan berfokus pada upaya menumbuhkan nilai toleransi dan keberagaman. Selain itu, memajukan literasi informasi serta peran pemerintah dan pemimpin komunitas guna melindungi prinsip-prinsip demokrasi juga jadi fokus utama.

Sekitar 25 orang dari berbagai latarbelakang dan profesi menerima beasiswa ini. Mulai dari jurnalis, tokoh muda hingga pembuat keputusan memperoleh beasiswa tersebut.

Jurnalis Liputan6.com, Andi Muhyiddin, menjadi salah satu penerima dari beasiswa ini. Dalam proses pemilihannya, Andi menjelaskan bahwa pendaftar beasiswa diminta untuk menulis sejumlah program yang nantinya akan mereka terapkan di media masing-masing.

"Mulanya kita diminta untuk menulis proposal tentang proyek yang nantinya akan kita kerjakan. Pihak penyelenggara meminta agar setiap penerima beasiswa memastikan bahwa proyek ini mesti dilaksanakan," ujar Andi, Selasa (6/8/2019).

"Proposal yang saya ajukan yaitu membangun sebuah komunitas berbasis mobile journalism. Guna meningkatkan pemahaman informasi dan literasi, komunitas diharapkan bisa menciptakan karya yang baik," tambah Andi yang menjabat sebagai Head of Liputan6 Digi X.

Andi Muhyiddin menyampaikan bahwa program citizen journalism telah ada di Liputan6.com. Dengan adanya proyek ini, komunitas dilatih tentang pengambilan gambar dan memasukan informasi.

"Selama ini, kita hanya menerima karya dari Citizen Journalism. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap mereka menyajikan informasi yang sesuai standar," jelas Andi.

 

2 dari 2 halaman

Menyoroti Perempuan dan Hoax

Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Selain Andi Muhyiddin, ada pula Arie Mega Prastiwi yang juga terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa. Proposal yang diajukan oleh Arie Mega berawal dari keresahannya terhadap informasi dan berita bohong yang marak terjadi.

"Menurut penelitian, sebagian besar dari korban penerima berita bohong adalah anak-anak dan perempuan. Oleh karenanya saya membuat program untuk mengajarkan literasi digital agar perempuan dan remaja putri tidak mudah terpapar berita hoax," jelas Arie Mega yang menjabat sebagai Lead Researcher di Kata Data.

"Tapi saya berharap agar tidak berhenti di situ saja. Saya berharap agar proyek literasi digital ini juga berdampak pada komunitas dan menjadi endorsment bagi pemerintah untuk menyediakan kurikulum ini," tambahnya.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox mengucapkan selamat kepada 25 orang yang terpilih dalam program beasiswa ini.

"Saya mengucapkan selamat kepada seluruh penerima beasiswa. Semoga program selama dua minggu di Australia bisa menjadi pengalaman dan pelajaran yang baik bagi semuanya," ujar Allaster Cox.

"Program ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan yang baik bagi Australia dan Indonesia ke depannya," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya