Waketum: PAN Tak Pernah Bermanuver untuk Gabung Koalisi Jokowi

PAN tidak masalah apakah berada dalam kekuasaan atau di luar menjadi oposisi. Menurut Viva, kedua posisi itu sama mulianya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2019, 01:35 WIB
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menanggapi respons penolakan partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo terhadap bergabungnya partai eks pengusung Prabowo-Sandiaga. Viva mengatakan, tidak ada manuver PAN supaya bergabung dengan barisan pendukung pemerintah.

"Sebenarnya tak ada manuver dari PAN," kata Viva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).

PAN tidak masalah apakah berada dalam kekuasaan atau di luar menjadi oposisi. Menurut Viva, kedua posisi itu sama mulianya.

"PAN tidak ada masalah mau di dalam atau di luar pemerintahan. Karena menurut platform PAN mau di dalam kekuasaan atau di luar kekuasaan sama-sama mulianya selama untuk bangsa dan negara," jelas Viva.

Soal klaim sebagian besar pengurus daerah ingin PAN bergabung dengan koalisi Jokowi, Viva menjelaskan hal itu merupakan dinamika internal. Artinya pengurus dan kader memiliki kesadaran politik yang terbuka dan baik.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dinamika Partai

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri) didampingi Ketua DPP PAN Yandri Susanto (kiri), Wakil Ketua Umum PAN Didik J rachbini (kedua kanan), dan Ketua DPP PAN Viva Yoga Maulana di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (20/5). (Liputan6.com/JohanTallo)

Malah, kata Viva, tidak baik jika kepengurusan partai bersikap hanya memiliki satu pandangan. Karena itu, dia mengutip Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bahwa dinamika internal diselesaikan lewat Rakernas.

"Makannya Pak Amien Rais itu telah memberikan contoh bahwa segala dinamika di internal partai akan diselesaikan melalui forum resmi melalui rakernas," ucapnya.

Sebelumnya, Nasdem dan PKB memperlihatkan pernyataan menolak partai oposisi bergabung dengan pemerintahan. Salah satunya, PAN yang bersama Gerindra, Demokrat, dan PKS mengusung pasangan capres Prabowo-Sandiaga.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.c

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya