Jadi Pendatang Baru di BEI, 2 Emiten Ini Kompak Menguat

BEI pada hari ini menyambut kedatangan dua tamu baru yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jul 2019, 10:45 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini menyambut kedatangan dua tamu baru yang melakukan Penawaran Umum Perdana (PUP) atau Initial Public Offering (IPO), yakni PT Inocycle Technology Group Tbk dan PT Arkha Jayanti Persada Tbk. Keduanya menjadi perusahaan tercatat ke-29 dan 30 pada 2019.

Dalam pembukaan sesi perdagangan Rabu (10/7/2019) pukul 09.00 WIB, saham kedua emiten tersebut kompak menghijau atau bergerak menguat.

Seperti harga saham PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) yang menghijau 49,6 persen atau naik 124 poin dari harga Penawaran Umum Perdana sebesar Rp 250 per lembar saham, menjadi Rp 374 per lembar saham.

Adapun jumlah saham INOV yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 608 juta saham baru, atau setara dengan 33,624 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Jumlah seluruh nilai penawaran umum mencapai Rp 152 miliar.

Pergerakan serupa diikuti PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA), yang menguat 50 persen atau meningkat 118 poin menjadi Rp 354 per lembar saham dari harga penawaran Rp 236 per lembar saham.

Selama masa Penawaran Umum Perdana ini, emiten melepas sebanyak 500 juta saham baru ke publik, atau setara dengan 25 persen modal disetor dan ditempatkan perseroan

Jumlah seluruh nilai penawaran umum yang diberikan ARKA pada sesi IPO kali ini mencapai sekitar Rp 118 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

2 Perusahaan Melantai di Bursa Hari Ini

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasar saham kembali kedatangan calon emiten baru pada pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/7/2019).

Perusahaan pertama yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ialah PT Arkha Jayanti Persada Tbk.

Perseroan diketahui bergerak di bidang industri manufaktur dan fabrikasi komponen alat-alat berat, karoseri body dump truck, konstruksi baja, fabrikasi oil & gas equipment dan jasa pengangkutan batu bara.

Pada aksi IPO, Perseroan akan menawarkan saham sebanyak 500 miliar. Adapun harga penawaran saham ditetapkan sebesar Rp236 per saham.

Manajemen mengungkapkan, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 70 persen akan digunakan untuk modal kerja berupa bahan baku dan bahan pembantu.

Sementara itu, 30 persen lainnya akan digunakan untuk pembayaran utang bank dan utang kepada supplier. Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek PT UOB Kay Hian Sekuritas.

3 dari 3 halaman

PT Inocycle Technology Group Tbk

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon emiten kedua ialah PT Inocycle Technology Group Tbk. Rentang harga saham perdana Perseroan antara Rp240 –Rp380 per lembar.

Adapun jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 800 juta lembar setara dengan 39,996 persen saham baru. Sementara itu, jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan adalah Rp100 per lembar.

Dengan demikian, dana yang akan dihimpun perseroan dari aksi IPO tersebut ditaksir akan mencapai Rp192 miliar hingga Rp304 miliar.

Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Suhendra Setiadi mengatakan, seluruh dana hasil IPO tersebut akan digunakan sekitar 40 persen untuk pembayaran hutang kepada PT Putra Kary International, 30 persen untuk pengembangan bisnis baru melalui anak perusahaan baru dalam bentuk usaha patungan.

Sementara sekitar 30 persen akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan guna mendukung kegiatan operasional, diantaranya untuk pembelian baku.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya