Pemulangan Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Ini Penjelasan Gerindra

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan pemulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab merupakan syarat yang diajukan Prabowo Subianto untuk rekonsiliasi dengan Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2019, 15:10 WIB
Pimpinan FPI Rizieq Shihab bereaksi saat dicecar pertanyaan oleh awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2). Rizieq Shihab akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar yang menjerat Sri Bintang Pamungkas. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan pemulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab merupakan syarat yang diajukan Prabowo Subianto untuk rekonsiliasi dengan Jokowi. Selain itu, Prabowo ingin para tokoh yang ditahan polisi segera dibebaskan.

"Ya keseluruhan bukan hanya itu (pemulangan Rizieq Shihab). Tapi keseluruhan bukan hanya itu tapi keseluruhan. kemaren-kemaren kan banyak ditahan-tahain ratusan orang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Dia menjelaskan, saat rekonsiliasi tidak boleh lagi ada dendam apapun. Rekonsiliasi juga harus mampu menghilangkan perbedaan di masyarakat.

"Atau rekonsiliasi tidak mungkin terjadi kalau kemudian suasana dan pikiran itu juga terjadi. Suasana itu harus diredakan, harus dikendurkan sehingga islah itu menjadi sesuatu yang kuat," ujar Muzani.

Dia tidak ingin rekonsiliasi hanya menjadi pencitraan. Tetapi menghasilkan suatu hal yang penting bagi masyarakat.

"Sehingga itu yang kita sampaikan pada kawan-kawan bahwa rekonsliasi, islah, penyatuan, itu akan terjadi sebagai sesuatu yang genuine. Dan kita sampaikan itu, semuanya. ya tidak boleh ada proses kriminalisasi, dan seterusnya," ucap Muzani tentang Rizieq Shihab.

 

2 dari 2 halaman

Tak Ada Lagi Syarat Lain

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut dia, Prabowo tidak memberikan syarat apapun lagi selain pembebasan dan pemulangan tokoh. Pasalnya, lanjut Muzani, yang terpenting adalah menghilangkan perbedaan di masyarakat.

"Engga ada. Pokonya yang penting adalah bagaimana perbedaan paham, perbedaan pandangan perbedaan pilihan di masyarakat ini kemudian menjadi sesau yang cari sehingga ada energi bagi bangsa Indonesia," tandas Muzani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya