Pasar Properti Kembali Bergairah Usai Lebaran

Bisnis properti sangat rentan terhadap kondisi politik, terutama untuk segmen atas yang banyak didominasi oleh investor.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Jun 2019, 19:52 WIB
Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar properti usai Lebaran diperkirakan melaju positif, hal tersebut dapat terlihat dari minat mencari informasi tentang rumah dijual di portal properti Lamudi.

Berdasarkan data Lamudi menyebutkan, tren pencarian rumah meningkat 120 persen usai Lebaran, rata-rata mereka tertarik untuk mencari informasi tentang rumah di kawasan Bodetabek dengan harga di bawah Rp 500 juta.

Secara keseluruhan pencarian rumah di bulan Mei ketika Ramadan sebenarnya meningkat jika dibandingkan bulan April, peningkatannya sebesar 8,07 persen. Namun, tren tersebut menurun pada tanggal 21 Mei hingga H-1 Idul Fitri dan akhirnya kembali meningkat usai Lebaran.

Menurut Yoga Priyautama, Commercial Director Lamudi, tren pencarian ini memang lumrah terjadi setiap tahunnya, dimana di awal Ramadan pencarian meningkat kemudian turun menjelang Lebaran dan kembali naik usai Idul Fitri.

“Kedepannya diperkirakan, tren pencarian rumah akan semakin membaik hingga akhir tahun 2019,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2019). 

Keyakinan tersebut tentunya bukan tanpa sebab, salah satu faktor pemicunya adalah kepastian hukum setelah penetapan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu April lalu. Ditambah lagi, persoalan politik yang ada terkait hasil pemilu presiden akan diselesaikan secara konstitusional di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Bisnis properti sangat rentan terhadap kondisi politik, terutama untuk segmen atas yang banyak didominasi oleh investor. Mereka akan cenderung wait and see ketika melihat tidak stabilnya ekonomi dan keamanan,” katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Cara Mengubah THR Jadi DP Rumah

Pengunjung melihat maket rumah di pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hari raya Idul Fitri sudah tinggal sepekan lagi. Salah satu momen yang ditunggu-tunggu para karyawan yakni uang Tunjangan Hari Raya (THR) tentu sudah hadir di rekening pribadi.

Jumlahnya tentu saja terbilang lumayan, karena umumnya senilai satu bulan gaji bagi yang masa kerjanya lebih dari satu tahun atau tercatat sebagai karyawan tetap.

(Mau tahu apa saja dokumen yang harus diurus dalam proses pembelian rumah pertama? Simak selengkapnya di Panduan Rumah.com)

Dan sesuai namanya, kebanyakan orang memanfaatkan uang ini untuk memenuhi kebutuhan di hari raya. Sebut saja mulai dari yang katanya wajib ada di meja makan seperti ketupat dan opor ayam beserta kue-kue kering, baju baru dan sepatu baru untuk dikenakan saat silaturahmi.

Namun sesungguhnya ada cara yang lebih bijak untuk memaksimalkan penggunaan dana tersebut seperti untuk keperluan yang sifatnya produktif atau bahkan investasi di masa depan.

(Sebelum beli rumah, simulasikan dulu cicilan rumah per bulannnya lewat Kalkulator KPR dari Rumah.com)

“Sebaiknya tetap menyisihkan sebagian THR untuk investasi. Atau bagi keluarga muda, bisa membeli hunian idaman,” kata Chief Marketing Officer Citra Swarna Group, Vivi Hadijaya.

Vivi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memberi kemudahan bagi para keluarga muda dalam membeli rumah di Kartika Residence, Karawang.

Diantaranya uang muka suka-suka mulai dari 0 rupiah, bebas biaya KPR dan BPHTB, dan ekstra bonus tambahan selama Ramadan–Syawal berupa THR voucher belanja Rp500 ribu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya