Cegah Kecelakaan, Pemudik Motor Diminta Istirahat Tiap 2 Jam

Pemerintah telah menyediakan sejumlah fasilitas rest area bagi pengendara sepeda motor.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Mei 2019, 20:00 WIB
Calon pemudik sepeda motor mengantre menaiki KM Dobonsolo tujuan Tanjung Emas Semarang di Terminal Penumpang Nusantarapura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (30/5/2019). Pemerintah menambah kuota mudik gratis bagi pemotor hingga 3 Juni mendatang (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Para pemudik diingatkan tentang kewaspadaan guna menghindari kecelakaan. Salah satunya kepada pemudik yang menggunakan motor.

Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan Sugihardjo menghimbau pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk banyak beristirahat. Hal ini demi keselamatan pemudik tersebut.

Meskipun belum ada kajian akademik terkait berapa lama seharusnya seseorang mengendarai sepeda motor, tapi pengendara diharapkan dapat beristirahat tiap 2 jam.

"Kalau kewajaran saya rasa 2 jam istirahat," kata dia, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Dia mengatakan, ini mengacu secara hitungan keselamatan, seseorang tidak bisa berkendara selama 4 jam.

"Motor belum ada penelitian ilmiahnya nih kalau mobil, penelitian di seluruh dunia, 4 jam wajib istirahat setengah jam. Motor kan rasanya lebih pegal ya," ujar dia.

Pihaknya pun telah menyediakan sejumlah fasilitas rest area bagi pengendara sepeda motor. Bahkan fasilitas jembatan timbang di jalur Pantura ditutup dan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat.

"Rest area, beberapa dealer sepeda motor sengaja beri service sebetulnya untuk istirahat. Sepanjang Pantura. Jembatan timbang ditutup dijadikan sebagai tempat istirahat. Prinsipnya kita perbanyak tempat istirahat," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Pemudik Motor Mulai Meramaikan Jalur Pantura

Pemudik motor pulang kampung lebih awal (Liputan6.com/Abramena)

Pemudik dengan sepeda motor mulai ramai melintasi jalur arteri Jakarta - Cirebon via wilayah Karawang dan Pantura. Selasa (28/5/2019).

Dari pantauan di lapangan, meski sudah ramai, namun belum terjadi kepadatan. Bahkan para pemudik motor dapat memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi antara 70 Km hingga 80 Km per jam.

Selain membonceng istri dan anak, banyak para pemudik membawa tas dan kardus di bagian belakang kendaraan.

Margono (35), pemudik dari Jakarta Timur mengatakan, sepanjang perjalanan lalu lintas masih sangat lancar dan belum tampak kemacetan baik di wilayah Bekasi maupun Karawang.

"Dari Cikarang ke Karawang hingga Perbatasan Karawang-Subang arus lalulintas masih lancar, " kata Margono saat istirahat di wilayah di Cikalongsari, Jatisari, Karawang.

Margono akan mudik ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah. Dia melakukan perjalanan mudik bersama istri dan anaknya yang baru berusia 7 tahun. Margono memilih mudik lebih awal, untuk menghindari macet.

"Dengan kecepatan terbatas, dan belum ada kemacetan, untuk mudik ke kampung lebih awal ini saya kira lebih nyaman," katanya.

Pemudik lainnya Kurniawan (39) menyebutkan selain dapat menikmati perjalanan, ia bisa berlama - lama tinggal di kampung sambil bersilaturahmi serta mengenang hingga bertemu teman masa kecil.

"Hari ini di jalan masih lancar, tapi kemungkinan ya, dua hingga tiga hari ke depan akan lebih ramai lagi pengendara motornya," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya