IHSG Paling Perkasa di Asia Pada Awal Perdagangan Saham

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mei 2019, 09:17 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Bahkan penguatan IHSG cukup signifikan jelang liburan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (29/5/2019), IHSG menguat 26,38 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.059. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka naik 44,97 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.074. Indeks saham LQ45 menguat 0,90 persen ke posisi 953,68. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,01 persen ke posisi 1.014,80.

Sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 58 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 31.680 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 680 miliar. Awal sesi perdagangan, investor asing membeli saham Rp 129,42 miliar di pasar regular. Dolar AS menguat ke posisi Rp 14.418.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,16 persen. Sektor saham infrastruktur menguat 1,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan naik 1,33 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 1,15 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KPAL menanjak 14,40 persen ke posisi Rp 142 per saham, saham GOLD mendaki 13,12 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham HRME naik 8,09 persen ke posisi Rp 294 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SMRU turun 6,14 persen ke posisi Rp 107 per saham, saham JAWA merosot 4,84 persen ke posisi Rp 118 per saham, dan saham BRPT tergelincir 3,66 persen ke posisi Rp 3.680 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,39 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,2 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,14 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai susut 0,21 persen, indeks saham Singapura melemah 0,24 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,15 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Prediksi Analis

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu, 29 Mei 2019.

Pelemahan IHSG didorong oleh aksi profit taking (ambil untung) menjelang libur panjang dan cuti bersama hari raya Idul Fitri.  

"Kemungkinan, aksi profit taking masih akan berlanjut menjelang libur panjang hari raya Lebaran 2019 ini," terang Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap di Jakarta. 

Sementara itu, pihaknya prediksi IHSG masih akan tertekan di rentang support dan resistance di level 6.004- 6.089.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG akan bergerak ke zona merah dengan menguji support pada rentang pergerakan 6.000-6116.

"Indikasi terkoreksi jangka pendek IHSG masih berlanjut hingga menjelang libur Lebaran," paparnya.

Pada hari ini, dirinya menganjurkan investor untuk memburu saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTOB), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Kemudian Juan merekomendasikan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 

3 dari 3 halaman

Penutupan IHSG Kemarin

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Bahkan sempat sentuh level tertinggi 6.118,90. Namun, sayang penguatan IHSG hanya sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah dan sentuh posisi level terendah 6.033,14.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 28 Mei 2019, IHSG melemah 65,83 poin atau 1,08 persen ke posisi 6.033,14. Indeks saham LQ45 susut 1,49 persen, dan indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 264 saham merosot sehingga seret IHSG ke zona merah. 151 saham menguat dan 120 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 455.243 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 296,79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.375.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,35 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,88 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 2,38 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan susut 1,72 persen dan sektor saham barang konsumsi merosot 1,16 persen.

Saham-saham yang menguat di tengah laju IHSG melemah antara lain saham KONI naik 22,13 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham BELL mendaki 15,84 persen ke posisi Rp 585 per saham, dan saham DART naik 14,11 persen ke posisi Rp 372 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham MTPS turun 12,39 persen ke posisi Rp 1.025 per saham, saham PGLI tergelincir 11,79 persen ke posisi Rp 344 per saham, dan saham ABMM susut 9,14 persen ke posisi Rp 1.540 per saham.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya