AS Dilanda Wabah Campak Terburuk Sejak 1994, Hampir 1000 Orang Terdampak

Sebanyak hampir 1.000 orang dilaporkan terdampak wabah campak terburuk di Amerika Serikat sejak 1994 silam.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 28 Mei 2019, 08:32 WIB
Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)

Liputan6.com, Washington DC - Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) mencatat 60 kasus campak baru, yang jika ditotal kini laporannya telah mencapai 940 kejadian.

Hal tersebut menjadikan wabah campak kali ini sebagai yang terburuk di AS sejak 1994 silam.

Dikutip dari The Guardian, Selasa (28/5/2019), wabah campak itu juga menjadi yang paling memgkhawatirkan sejak penyakit terkait dinyatakan hilang dari wilayah AS pada tahun 2000.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan peningkatan jumlah kasus campak sebesar 6,8 persen dalam catatan mingguan terakhir pada 24 Mei lalu, yang mencakup 26 negara bagian.

Para ahli memperingatkan bahwa wabah campak di AS berpotensi meluas karena jumlah kasus yang dilaporkan saat ini, hampir menyamai rekor pada 1994 silam yang mencapai 958 kejadian.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1992, ketika CDC mencatat 2.126 kasus campak.

 

 

2 dari 3 halaman

Miskomunikasi Soal Vaksin

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Para pejabat kesehatan masyarakat telah menyalahkan peningkatan kasus campak pada penyebaran informasi yang salah tentang vaksin.

Mereka mencatat bahwa banyak orang tua yang vokal menentang penelitian ilmiah terhadap vaksin, dan menuduh zat-zat di dalamnya bisa menyebabkan autisme.

Meski virus campak sempat berhasil dilenyapkan dari AS pada tahun 200, menurut CDC, bukan berarti kehadirannya tidak lagi terlihat secara kosntan.

Virus tersebut masih bisa menular melalui kedatangan pelancong dari negara-negara yang belum sepenuhnya lepas dari kasus campa.

3 dari 3 halaman

Kasus Campak Meningkat di Seluruh Dunia

Penyakit campak umumnya mengintai bayi atau anak-anak, namun ternyata masih bisa menyerang orang dewasa.(Pixabay)

Sementara itu, badan PBB untuk urusan kesejahteraan anak-anak (UNICEF) mengatakan, bahwa saat ini, ada 10 negara yang bertanggungjawab atas tiga perempat dari lonjakan global kasus campak tahun lalu, termasuk salah satu negara maju di dunia, Prancis.

Dikutip dari VOA Indonesia, sebanyak 98 negara melaporkan lebih banyak kasus campak pada 2018 dibandingkan dengan 2017.

UNICEF memperingatkan bahwa konflik, kepuasan diri, dan gerakan anti-vaksin yang semakin meningkat, mengancam upaya keras yang telah dilakukan selama beberapa dekade untuk menjinakkan penyakit tersebut.

"Wabah Ini merupakan peringatan dini. Kita memiliki vaksin yang aman, efektif dan murah terhadap penyakit yang sangat menular -- vaksin yang menyelamatkan hampir satu juta jiwa setiap tahunnya selama

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya