Seniman Ini Komunikasi dengan Anaknya yang Autis Melalui Lukisan

Lukisan yang merepresentasikan gerak tubuh sebagai sarana komunikasi

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Mei 2019, 03:00 WIB
Ida Bagus Putu Purwa (kanan) seniman asal Sanur, Denpasar yang menggelar pameran tunggal di Artotel Sanur (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Ada banyak momentum bagi siapa saja untuk menemukan jati dirinya. Salah satunya seperti dialami oleh seniman asal Bali, Ida Bagus Putu Purwa yang menemukan jati diri dalam berkarya ketika putrinya terlahir dengan kondisi autis.

Saat menggelar pameran tunggal di Artotel Sanur ia berkisah jika seluruh karyanya kini ditekankan pada mengelaborasi tentang diri.

“Penekanannya lebih kepada tubuh. Tubuh buat saya adalah bahasa universal. Setiap apa yang kita rasakan bisa kita ketahui dari gerak tubuh,” kata Purwa.

“Mengapa saya mengeksplor tentang tubuh? Hal  ini berangkat dari ketika saya memiliki putri cantik. Dia punya kelebihan, dia autis. Dia tidak bisa berkomunikasi kala itu. Dari sana bahasa tubuh menghubungkan kita dalam keseharian. Setiap gerak yang tidak diutarakan kita bisa mengerti. Sekarang anak saya sudah bisa berkomunikasi,” tambah Purwa.

Sejak saat itu, Purwa mengaktualisasikan gerak tubuh sebagai bahasa komunikasi. Tak hanya kepada anaknya, namun juga kepada masyarakat luas. Ia pun akhirnya mengekspresikan apa yang dirasa, didengar dan dilihatnya melalui sentuhan cat di kain kanvas dalam bentuk gerak tubuh.

“Akhirnya tubuh saya anggap sarana membebaskan diri dalam konsep berkesenian. Uneg-uneg dan lain sebagainya saya lampiaskam dalam lukisan ini. Semua karya saya berkutat pada permasalahan utama yang saya hadapi tentang diri,” tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Berawal dari Eksplorasi Diri

Lukisan karya Ida Bagus Putu Purwa yang dipamerkan di Artotel Sanur (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Dalam berkarya, Purwa awalnya memvisualisasikan diri sendiri dalam kanvasnya. Namun kini ia meminjam tubuh orang lain yang tak lain adalah penari kontemporer. “Ini sebenarnya seperti curhat. Kanvas itu untuk curhat,” tuturnya.

General Manager Artotel, Goya A Mahmud mengaku senang bisa bekerjasama dengan seniman lokal . ia memiliki alasan kuat memfasilitasi seniman untuk berkreasi di hotel yang dikelolanya. “Art itu soul kami. Kami sangat apresiasi lokal artis. Kami membuka ruang besar untuk artis lokal. Sejak kami berdiri, kami sering melaksanakan eksebisi,” ucapnya.

Purwa memamerkan 23 karyanya. Bagi Anda yang penasaran dengan karya pria asli Sanur, Denpasar itu, silakan datang ke Artotel Sanur mulai 23 Mei hingga 30 Juni 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya