Konsumsi Listrik Jakarta Bakal Anjlok 30 Persen Saat Lebaran

PLN menyiapkan petugas untuk mempercepat penanganan jika terjadi gangguan kelistrikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2019, 09:30 WIB
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memperkirakan penurunan konsumsi listrik sebesar 30 persen di Jakarta saat hari perayaan Idul Fitri. Hal ini merupakan dampak dari liburnya aktifitas bisnis dan industri.

General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan, ‎dalam kondisi normal beban puncak listrik Jakarta saat siang hari mencapai 5.100 Mega Watt (MW). Sedangkan saat Lebaran beban puncak diperkirakan turun dalam.

Dalam perkiraan, beban puncak pada pada 5 Juni 2019 akan turun sebesar 2.638 5 MW dan pada 6 Mei 2019 juga turun sebesar ‎2.708 MW.

"Beban Jakarta akan turun 30 persen. Pastilah daya yang ada akan sangat cukup," kata Ikhsan, di Jakarta, Sabtu (25/4/2019).

Penurunan konsumsi listrik ini diakibatkan berhentinya kegiatan bisnis dan industri akibat pemberlakuan libur Lebaran.

Porsi jumlah pelangan kategori bisnis dan industri sebenarnya hanya 30 persen. Namun porsi konsumsi listrik kedua sektor tersebut mencapai 60 sampai 70 persen.

"Kalau libur konsumsi sektor industri dan bisnis langsung anjlok. kemarin libur dua hari saja (22 Mei) sudah anjlok," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jaga Pasokan

Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Meski begitu, PLN tetap menjaga pasokan listrik ‎di Jakarta agar tetap handal secara berlapis di tempat strategis. PLN juga menyiapkan petugas untuk mempercepat penanganan jika terjadi gangguan kelistrikan.

"Yang kami pantau 385 masjid, 11 VVIP, 11 rumah sakit, 11 sarana transportasi bandara terminal dan stasiun," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya