3 Cara Biar Anak Tergerak untuk Salat

Salat adalah tiang agama yang harus diajarkan ke anak sejak dini

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2019, 11:30 WIB
Ilustrasi salat | Via: mychaya.com

Liputan6.com, Jakarta Jangan tunggu anak sampai berumur tujuh tahun baru diajarkan untuk salat. Sebab, orangtua harus membiasakan sedini mungkin pentingnya salat, yang merupakan landasan bagi seluruh umat muslim.

Banyak cara untuk mengajak anak balita ikut salat dengan orangtuanya. Pastikan melakukannya dengan rutin agar mereka terbiasa melakukannya. Berikut caranya seperti dikutip dari Abiummi.

1. Memberi contoh

Sebagai orangtua, kewajiban kita tak berhenti hanya melaksanakan salat dan menyuruh anak melakukannya. Kita juga harus benar-benar merefleksikan kualitas ibadah kita.

Anak lebih mudah meniru apa yang orangtua lakukan ketimbang menaati apa yang diperintahkan.

Jika kita tidak disiplin dalam salat, maka jangan terlalu berharap anak akan rajin menegakkan salat. Untuk itu, selalu beri contoh anak untuk salat lima waktu dan tak pernah meninggalkannya.

 

2 dari 2 halaman

Biasakan ke Masjid

2. Bergegas ke masjid saat adzan berkumandang

Membiasakan diri untuk segera bergegas menuju masjid atau mushola begitu mendengar adzan berkumandang merupakan salah satu cara mengajarkan anak balita dalam mengerjakan shalat. Bahkan lebih baik lagi jika kita sudah berwudhu dan berpakaian rapi sebelum adzan.

Saat adzan tiba, kita sudah berada di masjid atau sudah siap di ruang salat. Kelak anak akan selalu mengingat apa yang kerap dilakukan orang tuanya saat adzan mulai berkumandang.

3. Bangun ruang salat yang nyaman di rumah

Seorang anak belajar tentang agamanya pertama kali dari keluarga dan dari dalam rumahnya. Jadikan salat berjamaah menjadi suatu kebiasaan yang sebisa mungkin jangan pernah ditinggalkan.

Membiasakan salat berjamaah bersama anak merupakan salah satu cara mengajarkan anak balita untuk mencintai aktivitas shalat.

Penulis : Mutia Nugraheni / Dream.co.id

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya