Polri Sebut Ada Provokator Saat Bentrokan di Sekitar Gedung Bawaslu

Polisi meminta kepada para pengunjuk rasa yang akan menyampaikan aspirasinya pada Rabu (22/5/2019) untuk tidak terpancing provokasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Mei 2019, 06:50 WIB
Massa membakar benda di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan meski polisi menembakkan gas air mata pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyayangkan adanya bentrokan di sekitar gedung Bawaslu pada Selasa 21 Mei 2019 dini hari.

Dedi menyebut, ada massa yang sengaja memprovokasi sehingga terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.

"Yang kami sayangkan sekitar pukul 23.00 WIB ada provokasi massa dari luar Jakarta. Sehingga terjadi bentrokan," ungkap Dedi di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Dedi meminta kepada para pengunjuk rasa yang akan menyampaikan aspirasinya pada Rabu (22/5/2019) untuk tidak terpancing provokasi. Menurut Dedi, pihaknya sudah mengidentifikasi adanya 'pihak ketiga' dan 'penumpang gelap' yang sengaja memanfaatkan situasi.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi. Ada pihak ketiga atau penumpang gelap yang memanfaatkan situasi. Saya minta tidak mudah terprovokasi. Untuk para koordinator lapangan untuk mengenali massa yang jadi tanggung jawabnya," kata Dedi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya