Aria Bima: Dengan Rekonsiliasi, Jokowi Ingin Jaga Kehormatan Prabowo

Bima mengatakan, pihaknya tidak ingin Prabowo dipanasi-panasi oleh orang-orang yang sekedar ingin melawan akal sehat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Apr 2019, 22:07 WIB
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, mengatakan, rekonsiliasi atau pemulihan hubungan dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertujuan untuk mendinginkan situasi politik. Bima menyakini rekonsiliasi segera terwujud.

"Keinginan itu adalah niat positif dan saya melihat Pak Prabowo juga menyambut hal yang positif tinggal tunggu waktunya yang klop," ucap Bima, Selasa (23/4/2019).

Bima melihat saat ini situasi politik sedikit panas karena elit-elit berseteru.

"Rakyat akur-akur saja cuma elit-elit ini banyak mengamplifikasi hal-hal yang membuat ketegangan di bawah," ujar dia.

Makanya, Bima menjelaskan, rekonsiliasi inilai sebagai cara untuk mendinginkan suasana. Menurut dia, Jokowi dan Prabowo Subianto harus dijaga marwahnya sebagai seorang pemimpin.

Bima mengatakan, pihaknya tidak ingin Prabowo dipanasi-panasi oleh orang-orang yang sekedar ingin melawan akal sehat.

"Saya melihat Prabowo juga harus dijaga. Mari kita bela Prabowo dengan cara yang tidak dipanas-panasi. Ini kan berbahaya. Maka pertemuan kedua beliau ini semangatnya kehendaknya baik," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Jaga Kehormatan Prabowo

Bima menilai rekonsiliasi ini dilakukan Jokowi untuk menjaga kehormatan Prabowo.

"Saya kira Pak Jokowi juga berkeinginan membela Pak Prabowo dengan cara yang benar. Dengan cara tetap menjaga marwah kebiwaaan dan kehormatan Pak Prabowo," kata dia.

Bima mengatakan, publik ingin agar bangsa Indonesia memiliki figur pemimpin yang berkelas dunia dan demokrasi yang memiliki wibawa.

"Bukan digosok-gosok terus kemudian dengan data-data yang kemungkinan membuat publik gaduh," jelas Bima.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya