PBB: Suriah Langgar Perjanjian

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan pemerintah Suriah melanggar rencana perdamaian yang telah disetujui karena tetap mengerahkan pasukan dan senjata berat di kota-kota.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Apr 2012, 15:24 WIB
Liputan6.com, New York: Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan pemerintah Suriah melanggar rencana perdamaian yang telah disetujui karena tetap mengerahkan pasukan dan senjata berat di kota-kota, Kamis kemarin. Ban juga mengatakan ia sangat cemas oleh laporan-laporan penembakan di daerah-daerah penduduk di Suriah, dalam satu pernyataan yang dikeluarkan setelah sejumlah orang tewas di Kota Hama.

Para aktivis menyalahkan pemerintah dan menyatakan 60 orang tewas, termasuk 16 anak-anak, sementara media pemerintah Suriah mengatakan 16 orang tewas ketika satu bom yang disiapkan "para teroris" meledak lebih awal di sebuah rumah.

Lebih dari 9.000 orang tewas sejak pemberontak meletus menentang pemerintah Presiden Bashar al-Assad, sementara kelompok-kelompok non-pemerintah mengatakan jumlah korban tewas lebih dari 11.000 orang.

Atas tekanan internasional yang kuat, pemerintah Bashar setuju menarik pasukan dari kota-kota sebagai bagian dari rencana perdamaian enam pasal bagi Suriah yang disetujui dengan utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan.

Gencatan senjata, yang secara resmi dimulai 12 April tetapi hampir tidak dilaksanakan itu, akan diawasi oleh 300 pemantau PBB yang menurut rencana akan tiba di Suriah dalam beberapa pekan ke depan. Satu tim pendahuluan kecil telah bertugas di lapangan.(Ant/ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya