Christian Sugiono dan Titi Kamal Jadi CEO Jam Tangan Pintar Anak

Keduanya kini bergabung sebagai 'CEO' dari jam tangan pintar khusus anak, Imoo Watch Phone.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Apr 2019, 07:30 WIB
Titi Kamal dan Christian Sugiono. (Foto: instagram.com/titi_kamall)

Liputan6.com, Jakarta - Meski dikenal sebagai artis kenamaan, Christian Sugiono dan Titi Kamal ternyata memiliki kesibukan lain yang bergerak di bidang teknologi. Keduanya diketahui kini menyandang status sebagai CEO Imoo Watch Phone.

Namun yang menjadi pembeda dari jabatan CEO biasanya, CEO yang dimaksud kali ini adalah Chief Experience Officer dari Imoo Watch Phone.

Kepastian keduanya bergabung dengan Imoo Watch Phone itu juga diungkap melalui akun Instagram Titi Kamal.

Dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (12/4/2019), Christian dan Titi kerap khawatir dengan penggunaan gagdet pada anak-anak. Akan tetapi, Imoo berbeda karena gadget ini dibuat agar anak-anak dapat berkomunikasi dengan orangtua.

Oleh sebab itu, kini mereka berdua memilih bergabung dengan Imoo Watch Phone sebagai Chief Experience Officer. Nantinya, mereka akan bertugas menjadi ahli produk Imoo Watch Phone dari perspektif orangtua.

Keduanya juga sudah menggunakan Imoo Watch Phone untuk anak pertama mereka, Juna, yang kini berusia lima tahun. Dengan gadget, mereka dapat memantau aktivitas Juna, termasuk ketika digunakan berenang.

Pasangan ini juga mengaku tidak khawatir Juna akan kecanduan gadget, sebab perangkat ini memang tidak memiliki gim. Selain itu, mereka juga tetap dapat memantau tumbuh kembang sang anak, meski sedang tidak bersama.

Sekadar informasi, Imoo Watch Phone merupakan produk jam tangan pintar untuk anak-anak. Jam tangan pintar ini dibekali sejumlah fitur penting, mulai dari GPS hingga motion detecting.

Perangkat dari Imoo Watch Phone juga dapat digunakan untuk berkomunikasi antara orangtua dengan anak. Saat ini, produk Imoo Watch Phone yang sudah tersedia di Indonesia adalah Imoo Watch Phone Y1.

2 dari 3 halaman

Eropa Tarik Peredaran Smartwatch Anak Gara-Gara Isu Privasi

Sebenarnya, seberapa efektif kebijakan Sekolah Ramah Anak untuk Mengurangi Angka Kekerasan yang Terjadi pada si Kecil (iStockphoto)

Terlepas dari hal tersebut,  beberapa waktu lalu, smartwatch yang dirancang untuk anak-anak, Enox Safe Kid One, ditarik dari peredaran oleh Uni Eropa gara-gara masalah pelanggaran privasi.

Mengutip laman The Verge, Kamis (7/2/2019), ditemukan bahwa jam yang memiliki fitur GPS, mikrofon, dan speaker untuk menelepon, dan berkirim SMS ini bisa dengan mudah diretas oleh pihak ketiga.

Jam tersebut tidak pernah dijual di Amerika Utara, dan ini bukan pertama kalinya pada perangkat anak-anak ditemukan memiliki celah keamanan. Ini adalah pertama kalinya komisi Eropa menarik produk jam pintar untuk anak-anak.

Masalah keamanan smartwatch ini sebelumnya terungkap dalam laporan RAPEX (Sistem Siaga Cepat untuk Produk Non-Makanan) yang memperingatkan bahwa aplikasi Android pendamping jam tersebut memiliki komunikasi yang tidak terenkripsi dengan server backend-nya.

Dengan demikian, memungkinkan terjadinya akses tidak terautentikasi ke data. Hal ini berpotensi untuk membuka data seperti riwayat lokasi, nomor telepon, dan nomor seri untuk pihak ketiga. Mereka pun bisa dengan mudah menemukan dan mengubah data.

Setelah diretas, orang asing juga berpotensi memakai jam pintar itu untuk menelepon anak, menemukan lokasi anak, menyembunyikan lokasi sebenarnya si anak dari orangtua mereka.

3 dari 3 halaman

Smartwatch untuk Anak Dilarang di Jerman

Mi Bunny, smartwatch besutan Xiaomi khusus anak-anak (sumber: phonearena.com)

Sekadar informasi, di Eropa, smartwatch untuk anak telah dilarang penggunaannya di Jerman sejak 2017.

Saat itu, agensi telekomunikasi Jerman Bundesnetzagentur mengklasifikasikan perangkat tersebut sebagai perangkat terlarang.

Organisasi Konsumer Eropa juga mempublikasikan laporan pada 2017. Laporan yang dimaksud terkait dengan masalah privasi pada smartwatch anak.

Ini bukan pertama kalinya Eropa memberikan peringatan tentang kelemahan keamanan ataupun perintah untuk penarikan kembali suatu perangkat.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya