Begini Alur Debat Keempat Pilpres 2019 Jokowi Vs Prabowo

Secara umum, mekanisme dan aturan debat keempat Pilpres 2019 antara Jokowi dan Prabowo ini hampir sama dengan sebelumnya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 30 Mar 2019, 16:03 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melaksanakan gladi resik debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Secara umum, mekanisme dan aturan debat keempat ini hampir sama dengan sebelumnya.

"Untuk debat keempat, format dan mekanisme sama dengan debat ketiga. Hanya untuk sesi empat dan lima, sesi debat itu diatur penggunakaan waktunya," ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan di lokasi, Jakarta.

Pada sesi empat dan lima, moderator memberikan kesempatan kedua kandidat untuk saling bertanya dan menjawab. Setiap pertanyaan diberikan waktu selama delapan menit. Dari waktu tersebut dibagi secara adil kepada Jokowi dan Prabowo masing-masing empat menit.

"Sehingga dengan pengaturan waktu ini, kedua calon mendapat alokasi waktu yang sama, dan prinsip keadilan dapat diterapkan dalam debat keempat ini," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pertanyaan Sudah Dibuat Panelis

Sesi pertama debat akan diisi dengan pemaparan visi, misi, serta program dari masing-masing kandidat. Kemudian di sesi dua dan tiga dilakukan pendalaman visi, misi, dan program melalui beberapa pertanyaan yang diajukan moderator.

"Pertanyaan itu sudah dibuat oleh panelis. Jadi pendalaman visi, misi, program melalui pertanyaan panelis itu ada di sesi dua dan tiga," kata Wahyu.

Sementara sesi keenam diisi dengan penyampaian pernyataan penutup oleh masing-masing kandidat.

Debat keempat ini hanya akan diikuti oleh kandidat capres, yakni Jokowi dan Prabowo Subianto. Debat kali ini mengusung tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya