Pemerintah Bakal Rombak Kurikulum SMK

Pemerintah akan merombak kurikulum pendidikan tingkat SMK. Tujuannya, agar para lulusannya bisa diserap dengan dunia industri.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2019, 13:35 WIB
Siswa mendengarkan cara kerja integrated control system di SMK Ora et Labora, BSD Tangerang Selatan, Kamis (18/9). SMK yang baru diresmikan ini membantu program pemerintah mewujudkan pembangunan ketenagalistrikan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, pemerintah akan merombak kurikulum pendidikan tingkat SMK. Tujuannya, agar para lulusannya bisa diserap dengan dunia industri.

Mantan Dirjen Pajak ini secara lugas menyebutkan, sistem pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berjalan saat ini  pas-pasan.

"Kita tahu sebagian besar SMK kita berjalan pas-pasan, kurikulum dibangun ada gurunya atau tidak," kata dia di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (21/3/2019).

Dia mengatakan pembenahan tidak hanya diperlukan di tingkat pendidikan menengah saja. Di tingkat pendidikan tinggi juga perlu dikembangkan program link and match. Program link and match bertujuan untuk memadukan dan menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan yang ada di sektor industri.

"Selain kurikulum, tenaga pengajar atau instruktur untuk pendidikan dan pelatihan vokasi juga menjadi faktor yang menjadi perhatian," ungkapnya.

Pemerintah, kata Darmin akan terus mendorong pengembangan industri konstruksi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masih menjadi prioritas pembangunan. Upaya tersebut dapat ditempuh lewat peningkatan kompetensi dan keandalan tenaga kerja sektor konstruksi maupun upaya mendorong penguasaan teknologi.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Keterampilan SDM, Ma'ruf Amin Siapkan Kursus Gratis

Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan visi saat mengikuti debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Debat itu mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin berjanji akan memberikan pelatihan dan kursus gratis jika terpilih menjadi wakil presiden untuk periode 2019-2024. Selain itu juga akan melakukan revitalisasi SMK dan Politeknik untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

‎"Kita akan melakukan revitalisasi SMK, politeknik. Akan kita terus perkuat, kita perbesar, kita sempurnakan, dan kita tambahkan supaya semakin hari semakin besar," ujar dia dalam debat Cawapres di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Kursus gratis yang diberikan, lanjut Ma'ruf Amin, dalam rangka meningkatkan keterampilan. Sehingga SDM indonesia bukan hanya siap untuk menjadi pekerja tetapi juga bisa membuka usaha sendiri.

"Kita juga akan tambah akses kepada para pencari kerja, supaya bisa mengikuti kursus secara gratis baik itu kursus yang sifatnya kepintaran, kecakapan, fotografi, seni, membuat berbagai macam produk dan kebugaran dalam rangka sehat, baik anak muda, maupun orang tua secara gratis. Ini janji pemerintah yang akan datang untuk memberikan kesempatan keterampilan, kepada tenaga kerja, bukan hanya untuk kerja tapi juga untuk bisa mandiri," jelas dia.

Jika terpilih, kata Ma'ruf dirinya bersama calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan pergeseran fokus pembangunan yang selama ini difokuskan kepada infrastruktur menjadi pembangunan SDM

"Kami akan melakukan pergeseran dari semula pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan manusia. Oleh karena itu kami mohon doa kepada rakyat Indonesia agar cita-cita, niat kami itu dengan izin Allah dapat terwujud," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya