Diserang Hoaks, Jokowi Mengaku Elektabilitasnya Turun 8 Persen di Jawa Barat

Apabila ada fitnah yang menyebar, Jokowi berpesan agar tim kampanye segera mengklarifikasinya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Mar 2019, 17:42 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi saat menyampaikan arahan kepada tim kampanye daerah Sulawesi Tenggara di Kendari. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Jokowi menyebut elektabilitasnya di Jawa Barat mengalami penurunan 8 persen. Hal ini dikatakan Jokowi saat bertemu dengan para Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulawesi Tenggara di Hotel Clora Kota Kendari, Sabtu (2/3/2019). 

"Di Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu kita sudah menang 4 persen. Dulu kan (Pilpres 2014) kita kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen. Enggak ada hujan, enggak ada angin, tahu- tahu anjlok 8 persen," kata Jokowi. 

Dia pun langsung meminta tim kampanyenya untuk mengecek penyebab elektabilitasnya turun di Jabar. Setelah dicek, penurunan itu terjadi lantaran banyaknya fitnah dan hoaks yang menyerang dirinya. 

"Kita cek ke bawah, cek lagi ke rumah-rumah, apa yang muncul? Ternyata fitnah hoaks sudah masuk," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Jokowi pun meminta agar para TKD menangkal hoaks dan fitnah di Sulawesi Tenggara. Apabila ada fitnah yang menyebar, Jokowi berpesan agar tim kampanye segera mengklarifikasinya. 

"Kita tak ingin di Sultra ini juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan sehingga presentasenya menurun. Kalau ada sesuatu di bawah yang kita kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

2 dari 2 halaman

Pengaruhi Elektabilitas Caleg

Tak hanya kepada relawannya, Jokowi juga berpesan kepada para calon anggota legislatif (caleg) dari partai-partai pengusungnya untuk ikut mematahkan seraangan hoaks yang menyerang dirinya.

"Elektabilitas para caleg, elektabilitas partai, elektabilitas capres cawapres, itu berhubungan. Begitu partai turun, capresnya turun calegnya juga pasti turun. Kalau ada isu-isu segera direspon," sambung Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya