Dalam Dua Hari, 100 Orang Tewas di Suriah

Sebuah kelompok hak asasi manusia di Suriah mengatakan, hampir 100 warga sipil tewas dalam dua hari. Ini terjadi di tengah kedatangan tim pemantau PBB, yang dijadwalkan memantau penghentian aksi kekerasan militer di negara itu

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2012, 14:06 WIB
Liputan6.com, Damaskus: Sebuah kelompok hak asasi manusia di Suriah mengatakan, hampir 100 warga sipil tewas dalam dua hari, Rabu (18/4). Hal ini terjadi di tengah kedatangan tim pemantau PBB, yang dijadwalkan memantau penghentian aksi kekerasan militer pemerintah Presiden Suriah Bashar  Al Assad.

Menurut organisasi hak asasi manusia di provinsi utara Idlib, sedikitnya 35 orang tewas di kota itu pada Selasa kemarin, sehari setelah tim pemantau yang terdiri enam orang itu mulai mengawasi gencatan senjata yang ditengahi PBB di Suriah. Kelompok itu mengatakan, pasukan pemerintah Suriah di Idlib masih menyerang daerah permukiman dan menembaki warga sipil.

Kelompok itu juga mengatakan, baku tembak terjadi begitu hebat sehingga tubuh korban pun sukar diambil. Misi PBB tampaknya tidak mungkin berhasil dalam kondisi seperti itu. Sebelumnya, pasukan pemerintah sempat menghentikan serangannya secara singkat pada awal gencatan senjata Kamis lalu, tetapi kemudian kembali melanjutkan aksi militer dengan intensitas baru.

Misi pemantauan PBB ini akan mencapai sekitar 250 pengamat secara total. Negara-negara Arab sebelumnya sudah mengirim tim pemantau ke Suriah sejak akhir tahun lalu sampai awal tahun ini. Tetapi, mereka gagal menghentikan gempuran militer pemerintah Assad.(SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya