Naik 30 Persen, Laba Unilever Indonesia Capai Rp 9,1 Triliun pada 2018

Penjualan konsolidasi Unilever Indonesia meningkat 1,45 persen menjadi Rp 41,8 triliun pada tahun 2018.

oleh Bawono Yadika diperbarui 02 Feb 2019, 19:00 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba Rp 9,1 triliun atau Rp 1.194 per saham pada 2018. Angka tersebut meroket 30,05 persen dibandingkan Rp 7,04 triliun atau Rp 918 per saham pada 2017.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Sabtu (2/2/2019), penjualan konsolidasi UNVR meningkat 1,45 persen menjadi Rp 41,8 triliun pada tahun lalu. Adapun pada 2017 perusahaan yang bergerak di industri consumer goods ini, mencatatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp 41,2 triliun.

Kenaikan beban pokok penjualan Unilever Indonesia ini menyebabkan laba kotor perusahaan tergerus tipis sekitar 0,6 persen menjadi Rp 21,09 triliun dibandingkan Rp 21,22 triliun pada tahun 2017. Akibatnya, marjin laba kotor UNVR turun menjadi 50,45 persen dari sebelumnya 51,49 persen.

Seirama, beban pemasaran dan penjualan perseroan ikut merosot sedalam 1,53 persen menjadi Rp 7,71 triliun pada 2018,dari Rp 7,83 triliun ditahun sebelumnya. Sebaliknya, beban umum dan administrasi UNVR naik 1,07 persen, dari Rp 3,87 triliun, menjadi Rp 3,91 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penghasilan Lain-Lain

Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untungnya, pada saat yang sama, UNVR berhasil membukukan penghasilan lain-lain sebesar Rp 2,82 triliun. Asal tau saja, sebelumnya perseroan memikul beban lain Rp 9,21 miliar pada tahun 2017.

Inilah kemudian yang mendorong laba usaha perusahaan melambung setinggi 29,31 persen menjadi Rp 12,27 triliun pada 2018 dari Rp 9,49 triliun tahun 2017. Sementara itu, sepanjang periode Januari hingga Desember 2018 emiten ini mencetak aset Rp 19,52 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya